Tindak Cepat dan Tegas Soal Narkoba di Perbatasan

ilustrasi.net

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Soal Narkoba terus menjadi sorotan tajam wakil rakyat lantaran barang haram ini seolah tidak akan punah. Parahnya lagi semakin sering diberantas oleh penegak hukum, tindak perdagangannya pun tidak pernah usai.

Bahkan ironisnya Narkoba didatangkan dari luar dengan pintu masuk adalah perbatasan. Anehnya Narkoba tetap bisa masuk padahal pengawasan di perbatasan terbilang sangat ketat.

Sangat tidak mungkin jika bisa dengan mudah bisa lolos terlebih dalam jumlah yang banyak. ”Apalagi kalau kita melihat yang lolos bukan satu Ons namun puluhan Kilogram,” ujar Krisantus Kurniawan, Anggota DPRD Kalbar, Jumat (5/7).

Ia menyebut, jika Narkoba melewati jalur yang resmi tentu sangatlah tidak mungkin. Sehingga jalan lain menjadi alternatif dalam meloloskannya hingga sampai ke Kalbar. Terlebih lagi provinsi ini memiliki banyak jalur tidak resmi atau jalan tikus yang tentunya luput dari pengawasan petugas. “Kalau lolos lewat Border tentu ada alat dan personel yang standby 24 jam,” katanya.

Sebagai politisi dari Kabupaten Sanggau, di mana Sanggau juga berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, dia tahu dan paham betul bagaimana kondisi sebenarnya di perbatasan yang memiliki jalur tikus tersebut. “Karena masih banyak jalan tikus yang bisa digunakan sebagai jalur transit Narkoba,” terangnya.

Tidak ingin peredaran gelap Narkoba di Kalbar terus merajalela dan mengintai masyarakat menjadi korbannya, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak lain terkait dalam mengantisipasi, mengatasi masuknya narkoba. “Akan memberikan usulan kepada lembaga yang terkait dan untuk tindaklanjuti dan respon maraknya lolos Narkoba ke Indonesia,” paparnya.

Menurutnya banyak faktor kenapa Narkoba bisa lolos di Kalbar yang mempengaruhinya apakah itu banyaknya jalur tikus sehingga pengawasannya menjadi luput, kekurangan personel di perbatasan untuk memantaunya dan lain sejenisnya akan dibahas dalam pertemuan yang masih direncanakannya tersebut. “Entah ada usulan membutuhkan penambahan personel TNI dan Polri. Karena jumlah sekarang tidak cukup,” tutupnya. (agn)