Kesbangpol Kalbar Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama di Kapuas Hulu

Sambutan. Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero saat membuka Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kalbar Tahun 2019 di Kabupaten Kapuas Hulu, di Aula Bank Kalbar cabang Putussibau, Selasa (2/6). Andreas-RK.

eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Kesbangpol Kalbar menggelar Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Kapuas Hulu, di Aula Bank Kalbar cabang Putussibau, Selasa (2/6).

Pertemuan ini dihadiri langsung Kepala Badan Kesbangpol Kalbar Alexander Rombonang, Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero sekaligus membuka kegiatan, dua orang narasumber dari FKUB Provinsi Kalbar. Selain itu hadir pula ketua dan anggota FKUB Kabupaten Kapuas Hulu, Jajaran Kesbangpol Kapuas Hulu, organisasi kemasyarakatan, mahasiswa, tokoh agama dan para tamu undangan lainnya.

Fasilitasi FKUB Kali ini mengangkat tema ‘Peran FKUB Dalam Merangkul Umat Beragama Untuk Mendukung Pembangunan Desa Mandiri’. tujuannya, sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan mempedomani peraturan mengenai kerukunan umat beragama hingga ditingkat kelurahan dan desa.

Selain itu, mengantisipasi permasalahan yang dapat menganggu kerukunan antar umat beragama di daerah. Meningkatkan peran FKUB dalam pembinaan bersama Ormas keagamaan dalam membangun dan memelihara umat beragama agar terus terjaga.

Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalbar, Alexander Rombonang menegaskan, FKUB merupakan suatu wadah tempat berkumpul tokoh-tokoh agama, untuk memikirkan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama.

“Kalbar memiliki etnis lengkap, khususnya di Kapuas Hulu, peran FKUB sangat penting dalam menegakan keutuhan NKRI. Apalagi Kapuas Hulu tahun yang akan datang, 2020 akan ikut dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, maka saya harapkan peran FKUB terus ditingkatkan,” pinta Alexander.

Oleh karenanya, Alexander memandang fasilitasi tersebut sangat strategis, karena FKUB merupakan ujung tombak dalam merekat kerukunan antar umat beragama. “Saat ini memang kita aman, damai berkeluarga, namun ketika pesta demokrasi, kadang timbul polananisas-polanisasi, kelompok, jika sudah timbul disintegrasi maka keberagaman jadi tidak ada apa-apanya,” katanya.

Alexander berharap seluruh elemen masyarakat tetap menjaga persatuan persaudaraan. Kapuas Hulu, kata dia,  banyak prestasi ketika menggelar pesta demokrasi.  “Kelola kekayaan etnis untuk persatuan, maka melalui forum ini, diharapkan melahirkan sebuah terobosan untuk terus menciptakan kerukunan antar umat beragama,” pesannya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero menyampaikan, di Kapuas Hulu sampai hari ini tetap kondusif,  apapun yang terjadi tidak pernah menimbulkan gejolak yang meluas, karena selalu diantisipasi, termasuk melalui peran FKUB. “FKUB ini selalu seiring sekata, bergandengan tangan. Para pengurus FKUB telah banyak berbuat, melalui sosialisasi-sosialisasi hingga ke tingkat mahasiswa dan pelajar,” tuturnya.

Antonius menambahkan, agama tidak perlu dipermasalahkan, Indonesia terdiri dari berbagai suku agama, namun masyarakat harus tetap satu Bhineka Tunggal Ika. “Agama mengajarkan cinta kasih sayang, perdamaian kepada semua pemeluk agama. Maka tujuan kegiatan ini, untuk mewujudkan jalinan komunikasi yang hangat, saling menghormati, tetap hidup rukun dan bersatu ditengah-tengah perbedaan,” paparnya.

Lanjut Antonius, FKUB sebagai mediator, rekonsiliator dan fasilitator terhadap suatu permasalahan yang ada. Disamping itu, melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, dan bersikap netral dalam penanganan masalah. “Pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi peraturan perundangan-undangan dan mendorong peningkatan peran FKUB dengan oramas keagamaan lainnya,” ujarnya.

Kepada pengurus FKUB Kabupaten Kapuas Hulu, Antonius juga mengingatkan, agar dapat melakukan pertemuan pengurus secara berkala, kemudian menginventarisir setiap permasalahan yang ada. “Marilah kita jaga kerukunan, bersama kita ciptakan suasana yang kondusif,” ajak Antonius. (dRe)