eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pawai Ta’ruf Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXV menjadi wadah untuk menyatukan umat dari semua golongan, tanpa terkecuali. Untuk itu, tidak perlu takut suatu daerah atau negara jika dipimpin muslim.
Penegasan itu disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji ketika melepas peserta Pawai Ta’ruf STQ Nasional XXV di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (29/6) pagi. “Masyarakat jangan sampai takut dengan gubernur atau kepala negara muslim. Karena di dalam Islam, semua telah diatur secara jelas. Bahwa di dalam Konstitusi Madinah semua telah jelaskan,” tegas mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu.
Gubernur mengatakan, kegiatan pawai ta’aruf merupakan hal yang biasa. Setiap kegiatan STQ, pawai ta’ruf selau dilakukan. Hal itu sudah menyadi rangkaian perayaan kegiatan bernuansa islami.
Kegiatan pawai ta’ruf tersebut, juga sekaligus memperlihatkan kembali ke masyarakat tentang budaya Islam. Yang berisi pesan tentang syiar agama. Yang dikemas dengan berbagai bentuk kreasi yang inovatif dan konstruktif. “Dan yang paling penting, bagaimana mengimplementasikan ajaran agama Islam dalam kehidupan bernegara,” kata Sutarmidji.
Pawai ta’ruf diikuti seluruh kontingen STQ Nasional XXV dari 34 provinsi se-Indonesia berlangsung meriah. Puluhan mobil hias melintasi sejumlah ruas jalan protokol Kota Pontianak. Masing-masing mobil mewakili 34 provinsi peserta STQ. Mereka menonjolkan ciri khas daerah masing-masing.
Pawai dimulai dari halaman Kantor Gubernur Kalbar, Jalan Ahmad Yani. Lalu, peserta pawai bergerak menuju Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan KH Wahid Hasim.
Setelah itu, lanjut menyusuri Jalan H Rais A Rahman, berbelok menyusuri Jalan RE Martadinata, Jalan Kom Yos Sudarso hingga ke Jalan Pak Kasih dan Jalan Rahadi Usman, dan finish di Taman Alun-alun Kapuas.
Ketua Bidang Pawai Ta’aruf STQ Nasional XXV, Ignasius IK mengatakan, penyelenggaraan pawai ta’aruf yang disemarakkan oleh puluhan mobil hias merupakan rangkaian penyambutan malam puncak pembukaan STQ Nasional XXV.
Di kegiatan pawai ta’ruf tersebut, kata dia, tentu menampilkan beragam seni dan budaya dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Pawai ta’aruf mengambil tema ‘Implementasi Nilai-nilai Universal Alqur’an Untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang Religius, Rukun dan Damai’. “Pawai ta’ruf bukan sekadar seremoni,” ucapnya.
Setiap penampilan dari masing-masing kafilah diberikan penilaian. Satu peserta terbaik akan mendapat hadiah sebesar Rp20 juta.
Laporan: Abdul Halikurrahman
Editor: Yuni Kurniyanto