Driver Grab Merasa Diperbudak

DEMO Sejumlah driver ojek online menggelar aksi demo di depan Kantor Grab Pontianak di Jalan Perdana, Kamis (27/6). Tri Yulio HP/RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sitem dan kebijakan yang diberlakukan Grab, memantik puluhan mitra (driver) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Grab Pontianak, Center Perdana, Jalan Perdana, Kamis (27/6) sekitar pukul 15.00 WIB.

Selama ini, para mitra merasa diperbudak. Sehingga menuntut ketidakadilan dari Grab. Driver mengeluh tidak sesuainya sistem kerja dengan realisasi di lapangan. Selain itu, mereka menuntut kerugian dari maps yang selalu tidak sesuai, tarif harga tidak sesuai, dan pandangan sebelah mata terhadap konsumen.

Grab dinilai mengutamakan konsumen dan merasa dirugikan melalui ongkos atas jarak yang tidak sesaui. “Seperti maps di aplikasi, tidak sesuai dengan keadaan jalan di Pontianak. Sebab, di maps boleh putar balik, tapi di jalan raya ada peraturan yang tidak boleh putar balik dan melawan arah, serta memperngaruhi tarif,” jelas Waldiansyah, Koodinator Aksi.

Para driver juga mengeluahkan performa penerimaan yang menuntut pekerjaan yang tidak bisa dikerjaan. “Seperti kami datang ke restoran, sedangkan restoran itu tutup atau menu yang dipesan habis. Kemudian di-cancel, itu membuat performa kami turun dan otomatis insentif kami tidak cair,” terangnya

Sejak siang hingga sore, puluhan driver melakukan demo menunggu jawaban dari Kantor Grab Pontianak. Namun, belum juga ada jawaban dari pengelola Grab. Selanjutnya, perwakilan pendemo melakukan mediasi dengan pihak Grab.

Setelah mediasi tersebut, ketika wartawan ingin menkonfirmasi, belum ada dari pihak Grab yang bisa memberikan penjelasan.

 

Laporan: Tri Yulio HP

Editor: Yuni Kurniyanto