eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kota Pontianak sedang bersiap-siap untuk melangkah menjadi kota sehat. Ini juga dalam rangka persiapan penilaian kabupaten/kota sehat untuk mendapat penghargaan Swasti Saba.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan mengatakan, untuk mewujudkan Kota Pontianak sebagai kota sehat, perlu atensi dan kerja keras semua pihak dalam mempersiapkannya. Sebab, masih banyak hal-hal yang harus dibenahi terutama bidang kesehatan.
“Diantaranya koordinasi lintas sektor juga perlu dilaksanakan serta peningkatan sarana dan prasarana kesehatan,” ujarnya saat rapat koordinasi (rakor) perencanaan kota sehat di Aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianak, Senin (24/6).
Dalam penilaian kota sehat, ada beberapa indikator-indikator penilaian. Menurutnya, indikator-indikator itu harus dipahami oleh masing-masing OPD sehingga bisa bersinergi. Karena Bahasan yakin, tanpa koordinasi lintas sektoral untuk mendapat kota sehat agak sulit.
Meski demikian, dia mengajak semua pihak tidak pesimis menghadapi indikator-indikator penilaian tersebut. Bahkan dirinya optimis Pontianak bisa meraih penghargaan Swasti Saba itu.
Dia menyebutkan, beberapa program yang bisa dijalankan untuk mewujudkan Kota Sehat. Diantaranya, program siswa mencari jentik, ambulan cepat tanggap dan lainnya. Hal ini perlu diberdayakan sehingga program Dinas Kesehatan bisa berjalan optimal.
“Kita ciptakan lingkungan yang sehat, misalnya membuat kampung sehat di kelurahan-kelurahan dan sebagainya,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Siddiq Handanu menilai, konsep kota sehat berdasarkan pada prinsip bahwa kesehatan itu dipengaruhi faktor lingkungan dan perilaku masyarakat.
“Lingkungan dan perilaku masyarakat mengambil peran yang sangat besar terhadap derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dijelaskan dia, definisi kota sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi penduduknya. Yang dicapai melalui beberapa tatanan dan terintegrasi serta disepakati masyarakat.
Lanjut dia ada tiga kriteria penghargaan kabupaten/kota sehat, yakni Swasti Saba Padapa, Wiwerda dan Wistara. Untuk kategori Padapa itu tingkat pemantapan, Wiwerda tingkat pembinaan dan Wistara tingkat pengembangan.
Penilaian kota sehat lebih berfokus pada adanya proses dan upaya perbaikan kesehatan melalui partisipasi masyarakat yang terorganisir melalui Forum Kota Sehat, Forum Kecamatan Sehat hingga Forum Kelurahan Sehat serta dukungan sektor terkait.
“Karena masalah kesehatan sangat multi kompleks dan mempunyai skor yang tinggi jika diselesaikan secara terpadu antara pemerintah dan masyarakat,” tutupnya.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Ocsya Ade CP