Pasien Ditandu Sejauh 5 Kilometer

Infrastruktur Tak Memadai

DITANDU Seorang pasien dari Dusun Panga, Desa Semanget, Kecamatan Entikong terpaksa ditandu menuju kediamannya lantaran tak memiliki akses jembatan yang memadai. Satgas Pamtas for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – SANGGAU-RK. Kamilus Kul, 56, harus ditandu sejauh 5 kilometer oleh prajurit Satgas Pamtas Yonif Mekanis (Yonmek) 643/Wns untuk sampai kerumahnya di Dusun Panga, Desa Semanget, Kecamatan Entikong.

Kakek yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ini baru saja menjalani perawatan karena anemia, asam urat, kolesterol dan komplikasi di rumah sakit. Kondisi jalan menuju rumahnya yang tidak bisa dilalui mobil dan motor mengharuskan kepulangan Kamilus dari rumah sakit ditandu.

“Pak Kamilus ini baru selesai menjalani opname di rumah sakit. Mobil yang mengantar beliau pulang tidak bisa masuk sampai ke Dusun Panga, karena jembatan penyeberangan dari Dusun Semeng ke Panga tidak bisa dilewati mobil. Motor juga sulit, itu jembatan gantung yang sudah cukup tua,” jelas Komandan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns, Dwi Angung, Sabtu (22/6).

Ini bukan pertama kalinya Satgas Yonmek 643/Wns harus menandu pasien melewati jembatan gantung sepanjang lebih kurang 60 meter tersebut. Beberapa kali pasien melahirkan ataupun sakit lainnya, juga harus ditandu untuk ke rumah sakit atau kembali kerumahnya.

Dwi Agung mengaku tidak masalah, jika harus menandu pasien sebab hal ini sejalan dengan tugas Satgas Pamtas yaitu membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat setempat. Apalagi, situasi yang dihadapi terkait dengan kemanusiaan. “Jalan dari jembatan gantung ke pemukiman penduduk cukup baik, sebagian sudah rabat beton, cuma jembatan gantungnya yang sulit dilewati motor apalagi mobil. Lebarnya sekitar 1,5 meter saja. Sangat membahayakan kalau dipaksakan membawa pasien menggunakan motor. Lebih aman ditandu,” tutur dia.

 

Laporan: Kiram Akbar

Editor: Yuni Kurniyanto