GPEI: Produk Kalbar Diminati Pasar Dunia

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kalimantan Barat memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah. Hal tersebut jika terus dikembangkan tentu saja memiliki nilai jual. Baik di pasar domestik maupun luar negeri untuk diekspor.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Wilayah Kalimantan Barat, Dedy W Kurniawan menyebutkan, Kalbar tidak kalah dengan provinsi lain yang memiliki beragam potensi untuk dapat masuk ke pasar ekspor.

“Kalbar ini sangat potensial, baik produk makanan, hasil tanam, hortikultura hingga produk olahan lainnya,” ungkap Dedy, Minggu (23/6)

Hal tersebut disampaikannya saat pertemuan langsung dengan buyer dan investor dari Tiongkok yang digelar di Jawa Timur pada Jumat (21/6). Produk-produk yang berpotensi untuk diekspor diantaranya tanaman holtikultura yang dihasilkan oleh alam.

Dedy mengatakan, buyer (pembeli) dari negara Tiongkok memberikan apresiasi lantaran Kalimantan memiliki produk yang rata-rata memiliki semuanya. Baik makanan, hasil tanam, hortikultura hingga produk olahan lainnya.

“Bahkan pihak Tiongkok merasa sangat happy ada perwakilan Kalimantan, dimana mereka sampaikan bahwa apa-apa semuanya ada di Kalimantan,” kata Deddy

Bawang Dayak, sahang, makanan kering, kayu, pinang, kain khas Kalbar, pasak bumi, makanan khas, tambang, arang tempurung dan yang lainnya merupakan contoh kecil yang dimiliki oleh provinsi ini dan memiliki nilai jual hingga ke pasar global atau ekspor.

“Kemarin kita langsung berjumpa juga dengan pembeli kayu sungkai, sahang putih, bawang Dayak dan mereka pesan ke kita agar dicarikan barangnya. Artinya barang-barang ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan bagi masyarakat atau pelaku UMKM lokal,” terangnya.

Namun memang diakui Dedy, pihaknya menilai bahwa masih ada persoalan yang dihadapi. Yakni keterbatasan informasi. Hal ini ditambah lagi dengan perizinan yang belum diketahui UKM UMKM.

“Kendala lainnya yaitu pada packaging (kemasan) yang masih dinilai kurang menarik padahal mutu dan hasil barang tidak kalah dari pasar dunia,” terangnya.

Selain Potensi alam dan produk lainnya, Kalimantan Barat diuntungkan memiliki wilayah perbatasan dengan negara tetangga. Tentu akan mendukung pasar yang lebih luas dan mudah.

Melihat berbagai kendala yag dihadapi tersebut, pihaknya akan terus berupaya bekerjasama dengan pihak terkait dan mitra-mitra GPEI untuk melakukan pembinaan dan pengembangan produk.

“Mulai dari pengolahan, sertifikasi halal, berlabel BPOM, packaging hingga pemasaran,” ucapnya.

Bahkan tidak menutup kemungkinan GPEI akan mencarikan partner pembiayaan, baik dengan melalui Credit Union (CU), perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Sehingga apa yang dibutuhkan baik produk ekspor semua memiliki standar yang sesuai pasar global.

“Kalbar siap bergerak cepat untuk GPEI dan bekerjasama dengan semua pihak untuk kembangkan produk lokal menuju pasar global,” pungkasnya.

 

Laporan : Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra