eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Event Internasional Festival 2019 Pontianak Lion Dance yang akan digelar pada 21-23 Juni diharapkan mampu mendorong kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing di provinsi ini.
“Kita berharap event bertaraf internasional ini dampaknya kunjungan wisatawan yang ada di provinsi ini akan lebih meningkat,” ungkap Kepala Dinas Pemuda olahraga dan Pariwisata Kalbar (Disporapar), Natalia Karyawati, Kamis (20/6).
Selain itu, dalam waktu dekat Kalbar juga kembali diramaikan dengan sejumlah event. Diantaranya STQ, Festival Bukit Kelam, Tour de Malindo, Kulminasi dan Festival Danau Sentarum.
Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Pontianak (BP2KP), Moch Rizal Razikan menyebutkan, pihaknya mengapresiasi event internasional dimana Kalbar menjadi tuan rumah.
“Saya dari BP2KP tentu menyambut dengan gembira adanya event taraf Internasional ini, tentu harapan kita Kalbar khususnya Kota Pontianak akan jauh lebih berkembang dan lebih dikenal oleh turis dan tamu-tamu dari Mancanegara,” kata Rizal.
Dengan status Kalbar sebagai tempat digelarnya event berskala besar, tentu hal tersebut juga dapat memajukan dan mengenalkan Kota Pontianak dalam sektor pariwisatanya.
“Artinya ini adalah kesempatan besar bagi masyarakat kita untuk mengenalkan kuliner serta kebudayaannya di mancanegara. Dan secara tidak langsung event ini juga akan meningkatkan PAD,” ungkapnya.
Terlebih kata Rizal, Kalbar dengan perkembangannya saat ini sudah sangat layak dan patut dikenalkan dan dipromosikan oleh semua pihak baik langsung atau tidak langsung yang terlibat di dalamnya.
“Artinya baik dari segi Infrastruktur dan fasilitasnya kota sudah siap menerima tamu-tamu dalam skala besar. Apalagi hotel-hotel yang ada di Pontianak dengan jumlah kamar yang mencapai ribuan juga sudah siap menampung tamu dalam skala nasional maupun internasional,” ujar General Manager Grand Mahkota Hotel Pontianak itu.
Namun demikian, pihaknya juga meminta agar sebagai bagian dari badan promosi wisata Pontianak, BP2KP dapat dilibatkan dalam setiap event yang digelar di provinsi ini.
“Kita berharap lebih kepada keterlibatan BP2KP dalam setiap event-event pemerintah baik dengan skala nasional ataupun internasional, ini agar BP2KP selalu digandeng dan dilibatkan,” tandasnya.
Terkait jumlah kunjungan wisatawan, BPS Kalbar sendiri mencatat pada bulan April lalu kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 5.012 kunjungan atau turun 38,61 persen dibandingkan kunjungan Maret 2019, sebesar 8.164 kunjungan.
“Kunjungan wisman April 2019 tertinggi datang melalui pintu masuk Pontianak (38,03 persen) kemudian disusul pintu masuk Entikong (26,60 persen) dan pintu masuk Nanga Badau (18,69 persen). Sedangkan pintu masuk dengan kunjungan terendah (16,68 persen),” ungkap Kepala BPS Kalbar, Pitono, kemarin.
Jika dilihat dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Kalimantan Barat April 2019 sebesar 47,93 persen, dibandingkan Maret 2019 sebesar 44,05 persen. Pintu masuk Aruk naik 3,88 poin. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Non Bintang di Kalbar di bulan April 2019 naik 2,76 poin yaitu dari 27,85 persen pada Maret 2019 menjadi 30,61 persen.
“Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Kalbar pada April 2019, selama 1,71 hari, naik 0,11 hari dibandingkan Maret 2019, 1,60 hari. Rata-rata lama menginap tamu Hotel Non Bintang di Kalbar pada April 2019, 1,49 hari, naik 0,1 hari dibandingkan Maret 2019, 1,39 hari,” tutupnya.
Laporan : Nova Sari
Editor : Andriadi Perdana Putra