4.066 Personel Kebersihan Disiagakan Selama STQ XXV

Tak Mau Terkesan Kota Pontianak Banyak Sampah

petugas kebersihan

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sebagai lokasi pusat penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak pastinya ingin memberikan yang terbaik. Tak hanya dari sisi pelaksanaan melainkan juga dari sisi kebersihan.

Dalam pelaksanaan STQ nanti, Kota Pontianak pastinya bakal kedatangan tamu dari berbagai daerah provinsi se-Indonesia. Dimana volume sampah diprediksi akan meningkat. Agar tak ada kesan yang tak baik akibat sampah,

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak Tinorma Butar Butar memastikan segala sesuatu telah disiapkan.

Beberapa antisipasi sudah dilakukan. Baik sarana maupun personel yang akan ditempatkan di lima titik lokasi selama STQ tingkat nasional berlangsung. “Personel sudah siap. Kita lemburkan,” terang dia, kemarin.

Lima lokasi tersebut yaitu Taman Alun Kapuas, Masjid Raya Mujahidin, Tugu Khatulistiwa, Perpustakaan Untan Pontianak dan Aula IAIN Pontianak. Dimana nantinya akan ditempatkan tong sampah di sana. Apakah berbentuk tong atau master back yang ada kantong plastiknya.

Untuk petugas yang akan dikerahkan sebanyak 4.066 orang. Baik sopir, crew maupun petugas kebersihan. Termasuk petugas standby juga ada.

“Jadi permintaan kepala daerah tidak boleh ada kotor sedikit pun. Kita standby. Setiap dua jam kita lemburkan,” ucap Tinorma.

Menurut Tinorma, sampah jika dilihat dianggap mudah dan remeh. Tapi kalau ada, sampai jadi masalah. Sehingga itu Pemkot Pontianak tak ingin ada kesan kota ini banyak sampah oleh tamu tamu.

Sedangkan tong sampah yang berada di jalan juga akan dijaga ketat. Bahkan ada yang digantung dalam artian pagi tidak ada sore baru diletakan.

“Itu dijaga oleh personel. Tak hanya itu, untuk di lokasi pameran juga disiapkan. Itu sudah kita atur,” sambung dia.

Dengan adanya kerja ekstra tersebut, dia memastikan tidak akan berpengaruh dengan kerja sehari-hari petugas dalam menjaga kebersihan di Kota Pontianak. Karena menggunakan sistem lembur per dua jam. Dimana yang kerja malam akan dilemburkan pagi. Sedangkan pagi dilemburkan siang atau sore.

Selain itu, untuk penempatan WC umum nantinya juga akan dikoordinasikan bersama tim penyelenggara STQ Nasional. Sebab beberapa lokasi sudah tersedia WC umum.

“Nanti setelah hasil koordinasi, apakah perlu dilakukan penambahan,” tutupnya.

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Ocsya Ade CP