KRISIS PROGRAMMER

Oleh: Joko Intarto

eQuator.co.id – Awalnya saya pikir berlebihan. Tapi beberapa orang yang saya konfirmasi membenarkan. ‘’Kita memang sedang krisis IT programmer,’’ kata Frans Batara, eksekutif perusahaan IT di Jakarta.

IT programmer adalah jenis profesi yang tergolong masih baru. Profesi ini muncul seiring dengan perkembangan teknik komputer di seluruh dunia.

Banyak lembaga pendidikan yang telah memiliki program studi programmer. Lulusannya juga bejibun. Lalu, di mana krisisnya?

Sebenarnya jumlah programmer di Indonesia tidak kurang-kurang banget. Tapi kalau disebut cukup juga salah. Kurang. Tapi tidak terlalu.

Revolusi industry 4.0 yang merebak belakangan ini turut menjadi penyumbang krisis itu. Tiba-tiba semua butuh programmer. Bajak-membajak programmer bukan rahasia lagi. Programmer lokal pun diperebutkan perusahaan asing di Indonesia dan di luar negeri.

Sulitnya mendapatkan programmer makin menjadi-jadi karena kebanyakan programmer tidak berminat menjadi karyawan di perusahaan. Keahliannya itu bisa membawa mereka menjadi pengusaha. Tepatnya: self employee. Karyawannya dia sendiri. Bosnya juga dia sendiri.

Tidak ada jalan lain. Perusahaan besar mulai membuat pola rekrutmen baru untuk mendapatkan programmer. Perusahaan itu mengembangkan metode yang disebut IT Camp. Membangun kampus khusus untuk mencetak programmer sejak level dasar. ‘’Hasilnya nanti tidak sekedar programmer. Tetapi programmer yang memiliki ethos dan spirit perusahaan itu,’’ kata Ecko Manalu, CEO Inspiratia yang tengah menyiapkan IT Camp di Toba, Sumatra Utara.

Awang, teman saya pamer video. Tumben wajahnya berhias senyum. Biasanya serius. ”Ini calon IT Camp kami,” komentar Awang pendek. Setelah mengirimkan videonya.

Video itu diproduksi secara amatiran. Hanya menggunakan kamera smartphone. Tapi lumayan. Bisa memberi gambaran suasana IT Camp itu. ”Jangan disebar-sebarin dulu ya. IT Camp itu belum selesai,” pesannya.

Kawan saya yang satu ini mungkin mulai paranoid dengan saya. Karena saya hobi menulis dan membagikan informasi apa saja. Yang menurut saya menarik.

Dari video itu saya tahu IT Camp tersebut berada di dalam sebuah lahan yang luas. ”Luasnya 5 hektar. Lokasinya di Kabuoaten Bogor. Tepatnya masih dirahasiakan,” jelas kawan saya.

Wow! Lahan 5 hektar itu luas banget. Apalagi ‘hanya’ untuk sebuah camp. Bidang IT pula. Kalau camp militer barangkali terlalu kecil.

Sesuai namanya, IT Camp adalam tempat penggodokan calon-calon IT programmer muda. Mereka adalah lulusan SMA, SMK dan pesantren yang memiliki minat mendalami bidang profesi IT programmer.

Di camp itu, para peserta pendidikan akan ‘dikarantina’. Waktunya bisa tiga hingga enam bulan. Bergantung levelnya. Selesai pendidikan, lulusan berbakat akan langsung direkrut untuk diberi tanggung jawab mengawal proyek-proyek pengembangan software.

Sayangnya saya belum boleh membocorkannya. Saya tulis ini pun sambil banyak berdoa. Semoga teman saya itu tidak membacanya.(*)