Norsan: Alangkah Bagusnya Diambil dari Setempat

Soal Kebutuhan Personil untuk PLBN Jagoi Babang dan Sungai Kelik

RAKOR. Wagub Kalbar, Ria Norsan, dalam Rakor tentang Fasilitas Pemerintah Provinsi Kalbar dalam Pengalihan dan Penghapusan Aset (BMN/BMD) dalam Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Kelik, Kabupaten Sintang, dan PLBN Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, di Hotel Aston, Pontianak, Jumat (14/6). Humas Pemprov for RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Perintah Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) direspons cepat Pemprov Kalbar. Pengalihan dan penghapusan aset Pemprov Kalbar akan secepatnya dilakukan. Di Kalbar, tercatat dua PLBN yang akan segera dibangun.

“Pada dasarnya, Pemerintah Provinsi Kalbar siap mendukung rencana BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) untuk membangun kawasan PLBN Jagoi babang dan PLBN Sungai Kelik,” tutur Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, saat rapat koordinasi (Rakor) bersama BNPP untuk pengalihan dan penghapusan aset itu di Hotel Aston, Jalan Gajah Mada, Pontianak, Jumat (14/6).

Penghapusan aset, menurutnya, akan dilakukan terhadap seluruh aset milik Pemprov Kalbar. Berupa bangunan dan infrastuktur jalan yang terkena dampak pembangunan PLBN.

“Serta Pemerintah Provinsi Kalbar akan segera menghapus aset yang terkena dampak pembangunan master plan pembangunan PLBN,” jelas Norsan.

Rakor tersebut seiring dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019, pada 17 Januari 2019. Tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Sebagai bentuk keseriusan Pemprov Kalbar, sejumlah rapat bersama telah dilakukan dengan instansi-instansi terkait. Yaitu Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalbar, Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalbar, Biro Pemerintah Setda Provinsi Kalbar, dan Biro Pengelolaan Aset Setda Provinsi Kalbar. Beberapa waktu lalu.

Khusus kebutuhan personil yang dibutuhkan BNPP, Norsan menambahkan, Pemprov bisa menyiapkan tenaga teknis yang dibutuhkan. “Tapi alangkah bagusnya kebutuhan personil itu diambil dari setempat,” ungkapnya.

Sambung ia, “Misalnya kebutuhan personil PLBN Aruk, diambil dari Kabupaten Sambas, supaya tidak jauh dari asalnya”.

Diterangkan Norsan, “Jika tenaga teknis PLBN diambil dari Pemprov, bisa bolak balik ke sana, kadang-kadang minta pindah lagi ke provinsi, nanti kita pusing lagi, tapi kita Pemerintah Provinsi siap untuk memfasilitasi’’.

Seperti diketahui, setakat ini PLBN di Kalbar ada lima. Dan tiga sudah dibangun. Tinggal dua PLBN yang belum dibangun: Jagoi Babang dan Sungai Kelik.

“Tiga PLBN sekarang sudah bagus, seperti di PLBN Entikong, tadinya belum bagus sekarang sudah bagus sekali, sekarang banyak warga Malaysia berfoto di tempat kita, kalo dulu sebaliknya,” papar Norsan.

Kemudian, lanjut ia, PLBN Aruk sudah bagus dan warga dari Singkawang dan Sambas bisa ke Kuching, Sarawak, melewati Aruk. “Dan yang ketiga PLBN Badau sudah bagus, tinggal yang sekarang ini dua PLBN yang belum bangun, Jagoi Babang dan Sungai Kelik, tahun ini lah mulai pembangunannya, mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonomian perbatasan,” harapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Robert Simbolon mengutarakan, diprioritaskannya PLBN Jagoi Babang dan Sungai Kelik untuk dibangun, sebab pihaknya melihat sebagai sebuah kebutuhan yang urgen. “Karena aktivitas masyarakat lintas batas, termasuk volume barang yang melintas di jalur itu sangat tinggi,” jelasnya.

Nantinya, PLBN Sungai Kelik yang berada di Kabupaten Sintang akan dinaikkan ke tipe B. Sebelumnya tipe C.

“Kita akan mempertimbangkan secara serius usulan Bupati Sintang yang mengusulkan untuk menaikkan tipe PLBN di Sungai Kelik, saya sudah menyampaikan sepanjang dimungkinkan kenaikan tipe, kita sesuaikan master plannya, itu sangat dimungkinkan,” tutup Robert.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Mohamad iQbaL