Sinergi Atasi Krisis Elpiji

PENYERAHAN. Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa menyerahkan majalah tentang BPH Migas ke Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di kediamannya, Kamis (13/6) malam.

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Adanya respons cepat dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam mencari solusi kekurangan pasokan Elpiji tabung 3 kilogram di daerah pesisir Kubu Raya, khususnya di Kecamatan Batu Ampar beberapa waktu lalu, mendapatkan atensi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta Pertamina.

Hal itu terungkap saat rombongan BPH Migas yang dipimpin Muhammad Fanshurullah Asa bersama Pertamina melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke kediaman Bupati Muda Mahendrawan, Jalan Tanjung Sari Pontianak Tenggara, Kamis (13/6) malam.

Turut hadir pada Kunker tersebut Kepala Seksi Pengawasan Ketersediaan BBM Cristian Tanuwijaya, Branch Manager Marketing Pertamina Kalbar Muhammad Ivan Suhada, pejabat di lingkungan Ditjen Migas ESDM RI, dan sejumlah kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya.

Bupati Muda Mahendrawan mengatakan adanya solusi mengatasi kelangkaan elpiji di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, karena adanya kerja sama sinergis antara Pemkab Kubu Raya, Pertamina, dan BPH Migas.

“Ini sebenarnya spontanitas, ketika itu saya menghubungi Pak Ivan (Branch Manager Pertamina). Karena waktu itu hari Minggu, yang bisa saya hubungi cuma Pak Ivan. Pak Ivan juga pernah pesan, jika ada hal-hal yang diperlukan kasih tahu saja. Dan Alhamdulillah beliau juga cepat respons,” kata Muda.

Muda menyebutkan, kurangnya pasokan Elpiji di Kecamatan Batu Ampar disebabkan pangkalan Elpiji yang hanya ada di Desa Padang Tikar. Sehingga desa-desa lainnya harus mengambil Elpiji ke daerah tersebut, karena itu, dinilai perlunya solusi khusus terkait hal itu.

“Ini memang perlu dicari solusinya, dan Alhamdulillah, setelah ada pertemuan dengan Pertamina ada solusi alternatif. Termasuk membuka pangkalan baru di Desa Tasik, Desa Teluk Nibung, dan Desa Sumber Agung,” kata dia.

Muda menjelaskan, pangkalan-pangkalan gas tersebut nantinya akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Karena jika dikelola oleh BUMDes, akan menjadi lebih baik dalam pengembangan desa di Kubu Raya.

Pemerintah daerah, tambahnya, juga akan menyikapi terkait penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET). “Hari Senin nanti kami akan rapat untuk memutuskan peraturan bupatinya. Langkah ini juga untuk menghilangkan keresahan masyarakat ke depannya,” terangnya.

Muda bersyukur dan mengapresiasi baik Pertamina maupun BPH Migas karena merespons cepat persoalan kurangnya pasokan Elpiji di Kabupaten Kubu Raya.