Tak Punya Biaya, Penderita Tumor Jalani Pengobatan Kampung

PENDERITA TUMOR. Zakiarta, bocah 3,8 tahun yang menderita tumor dibagian mata kirinya kini berada di kediaman kakeknya di Desa Paal. (Dedi Irawan/RK)

eQuator.co.id – MELAWI-RK. Zakiarta, bocah berusia 3,8 tahun, tengah berjuang melawan tumor. Keterbatasan ekonomi keluarganya, membuat bocah asal Desa Paal, Kabupaten Melawi ini hanya bisa dirawat melalui pengobatan kampung.

Anak dari pasangan Madi dan Fitri ini pada usia dua tahun lalu diagnosa mengalami pengumpalan darah di bagian kelopak mata kiri. Dia pun harus menjalani operasi peyedotan cairan darah di mata di Rumah Sakit Sintang. Namun upaya itu tak mengakhiri penderitaanya, kondisinya kini justru semakin parah. Zakiarta yang kini berusia 3,8 tahun dinyatakan mengidap tumor.

Orangtuanya, Madi Ariansyah (22) menyatakan, karena keadaan ekonomi mereka yang pas-pasan, Zakiarta hanya dirawat dengan pengobatan alternatif atau pengobatan kampung melalui obat-obatan herbal dedaunan.

“Kami sudah kehabisan biaya, bahkan rumah orangtua saya sudah dijual untuk pengobatan cucunya yakni anak saya,” kata Madi, Kamis (13/6).

Ia menceritakan kembali kronologis awal mula anaknya terkena penyakit mata tersebut. Awalnya mata Zakiarta atau biasa dipanggil Zaki kemasukan binatang kecil, namun karena gatal, Zakiarta kerap menggosok matanya, sehingga mulai memerah.

“Kami mengira hanya karena iritasi. Namun lama kelamaan bagian hitam di kelopak mata anak saya menjadi merah hati dan terjadi pembengkakan. Ketika ditanya, Ia mengaku sudah tidak bisa melihat lagi. karena itu kami lansung membawanya ke rumah sakit di Melawi, namun tak bisa menanganinya sehingga harus dibawa ke rumah sakit di Sintang untuk dilakukan operasi penyedotan caran darah di dalamnya,” jelas Madi.

Ternyata, operasi penyedotan cairan nanah dan darah itu tak mengakhiri penderitaan Zaki. Sehingga Ia 
terpaksa harus dirujuk ke Soedarso Pontianak. Namun di sanapun tak bisa berbuat banyak dan tidak mampu 
menanganinya, sehingga Zakiarta hanya diberikan surat rujuk ke rumah sakit di Jakarta.

“Di sana, ketika dokter memerikanya, dia didiagnosa terkena tumor. Dokter pun tak berani mengambil tindakan lain, bahkan tak memberi obat. Hanya memberikan surat rujukan ke rumah 
sakit di Jakarta. Mendengar penjelasan dokter tersebut, kami lansung down, dan hanya pasrah,” ucapnya.

Madi merasa down dan semangatnya menghilang usai mendengar penjelasan dokter. Apalagi anaknya harus
dirujuk ke Jakarta dan harus menjalani kemotrapi. Hal itu tentunya akan memerlukan biaya yang sangat 
besar, sementara dirinya hanyalah seorang pekerja swasta di salah satu rumah makan di Melawi. Gaji yang Ia dapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan istrinya
hanya sebagai ibu rumah tangga.

“Sehingga kami memutuskan untuk membawa Zaki pulang dan merawatnya hanya dengan pengobatan kampung. Namun melihat kondisi mata anaknya semakin hari semakin membesar, bahkan terdapat gumpalan darah seperti kelopak mata yang keluar,” katanya.

Mendengar kondisi Zaki yang berasal dari Desa Paal tersebut, remaja Masjid As-Shobirin mencoba membantu dan memikirkan solusi, sehingga akhirnya meminta izin kepada kedua orangtua untuk melakukan penggalangan untuk anaknya.

“Kami berobat menggunakan BPJS. Namun untuk biaya selama di sana kami tidak mampu. Sehingga saya memberikan izin kepada remaja masjid dan teman-teman lainnya untuk 
menggalang dana, agar pengobatan anak saya secara medis bisa kembali dilakukan,” ucapnya.

Taufik, salah satu remaja Masjid As-Shobirin mengatakan, pihaknya akan melakukan penggalangan bersama-sama dengan organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan lainnya, agar dana yang terkumpul nantinya cukup untuk memerangkatkan dan membiayai selama pengobatan Zaki di Jakarta.

“Jumat kami sudah mulai bergerak dengan meletakan atau menitipkan kotak-kotak penggalangan di masjid-masjid, serta meminta sumbangan dari para warga secara door to door. Kemudian Senin nanti, kami akan turun ke lapangan melakukan penggalangan di sejumlah titik seperti daerah traffick light Tugu Juang dan Tugu Naruto,” jelasnya.

Taufik mengatakan, jika ada yang ingin menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu adinda Zakiarta, bisa menghubungi  dirinya dengan nomor HP, 082151035597, Aris dengan nomor Hp 085245968989, Orangtua Zaki bernama Madi Madi dengan nomor Hp 085849641796 dan Wawan 
dengan nomor Hp 085350448870.

“Kami siap menjemput bantuan, dan setiap bantuan yang diberikan akan kami data serta salurkan dengan bukti, sebagai pertaanggungjawaban kami nantinya,” pungkasnya. (Ira)