eQuator.co.id – MEMPAWAH-RK. Mewaspadai penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mempawah mengimbau masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Menjaga lingkungan dan kondisi tubuh dalam keadaan sehat.
“Sampai sejauh ini belum ada informasi adanya kasus monkeypox di Kabupaten Mempawah. Namun tetap harus waspada,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Muchtar Siagian, Selasa (11/6).
Dijelaskan, virus cacar monyet ditularkan melalui kontak fisik. Penyakit ini bisa dibawa hewan pengerat dan menular kepada manusia. Virus yang berasal dari Afrika Barat ini sudah terdeteksi masuk ke negara Singapura.
“Virus ini menular dan menyebar melalui hewan pengerat yang mengandung virus monkeypox, bisa melalui gigitan, cakaran dan kontak langsung dengan darah cairan tubuh atau lesi di kulit, serta makan daging yang tidak di masak dengan baik,” jelasnya.
Muchtar menambahkan, virus monkeypox merupakan penyakit langka yang jarang terjadi. Masa inkubasi dari infeksi sampai timbulnya gejala cacar monyet berkisar 5 sampai 21 hari.
“Penyakit itu bisa sembuh sendiri dalam waktu tiga minggu. Gejala yang timbul bisa demam, sakit kepala hebat dan pembesaran getah bening, nyeri punggung dan nyeri otot disertai rasa lemas,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, timbulnya gejala mengakibatkan ruam kulit di wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain. Ruam ini berkembang dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening dan nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga tiga minggu sampai ruam tersebut menghilang.
Untuk mengantisipasi penyebaran cacar monyet, masyarakat harus berperilaku hidup sehat seperti cuci tangan yang bersih dan menjaga kondisi tubuh dalam keadaan sehat.
“Untuk pencegahan, perilaku hidup bersih dan mengonsumsi makanan bergizi harus diterapkan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak mudah terserang penyakit monkeypox ini,” katanya.
Masyarakat juga diminta melaporkan kepada petugas kesehatan bila melihat sanak saudara maupun teman yang terdeteksi demam atau sakit yang diduga gejala cacar monyet.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan telah meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), rumah sakit, dan puskesmas untuk mewaspadai penyakit cacar monyet (monkeypox). Hal ini tertuang dalam surat edaran tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox bertanggal 13 Mei 2019.
Kesiapsiagaan dinkes, KKP, rumah sakit dan fasilitas kesehatan diperlukan dalam menghadapi cacar monyet mengingat Indonesia berbatasan dengan Singapura yang untuk pertama kalinya ada kasus ini pada awal Mei lalu.
Berdasarkan data Sistem Karantina Kesehatan (Sinkarkes) dari Januari hingga 10 Mei 2019, kedatangan kapal ke Indonesia terbanyak dari Singapura, yakni 18.176 kapal. Di samping itu, penerbangan dari Singapura relatif cukup banyak sehingga kemungkinan penyebaran penyakit monkeypox bisa terjadi. (sky)