Produk Kelapa Kalbar Tembus ke Pasar Timur Tengah

Kopra

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Produk turunan kelapa bulat Kalimantan Barat telah dilirik oleh dunia internasional. PT Unicoco Industries Indonesia, yang berlokasi di Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah mampu membuktikannya.

 

Perusahaan yang memproduksi tepung kelapa atau kelapa parut kering, yang merupakan turunan dari kelapa sejak delapan bulan yang lalu telah mengekspor produknya ke sejumlah negara di dunia.

 

“Baru berjalan delapan bulan, tepung kelapa yang kami produksi, sudah diekspor ke negara di Timur Tengah, Brazil, Maroko dan negara-negara lain,” ungkap Imanuddin, Manajer PT Unicoco Industries Indonesia belum lama ini.

 

Dalam satu pekan, ia menyebutkan perusahaannya mampu mengirim sedikitnya dua kontainer tepung kelapa. Satu kontainer, beratnya diperkirakan mencapai 30 ton. Dengan begitu, perusahaan ini mengirim 60 ton tepung kelapa dalam setiap pekannya. Imanuddin mengakui, pangsa pasar potensial untuk produk tepung kelapa, berasal dari luar negeri. Karena itu, perusahaannya saat ini memang lebih fokus perdagangan luar negeri.

 

“Seluruh hasil tepung kelapa produksi kami memang untuk diekspor,” sebutnya.

 

Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan memperluas perdagangannya ke sejumlah negara lain. Salah satu yang saat ini tengah dilirik adalah negara Tiongkok.

 

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menilai, selain karet lempengan, komoditas olahan lain asal Kalbar yang paling potensial untuk diekspor adalah kelapa parut kering. Menurut catatannya, di tahun 2018, nilai ekspor kelapa parut kering mencapai Rp121, 8 miliar dengan 48 negara tujuan.

 

“Di 48 negara tersebut kelapa parut kering ini digunakan sebagai bahan baku pengganti tepung, ini sangat prospektif sekali,” sebut dia, saat berkunjung ke Pontianak beberapa waktu lalu.

 

Kelapa parut kering, merupakan salah satu hasil dari diversifikasi produk kelapa bulat. Ali menilai, diversifikasi produk sangat diperlukan dalam mengembangan komoditas-komoditas pertanian. Terlebih bagi kelapa, jelas dia, yang bila dipecah, dapat menghasilkan beragam produk turunan. Macam sabut, arang aktif dari tempurung, air kelapa, santan dan produk turunan lainnya.

 

“Ini yang kita sebut sebagai diversifikasi produk,” ucapnya.

 

Karena itu, pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi Kalbar agar dapat melihat peluang yang cukup potensial ini. Dia pun berharap, pembangunan di sektor pertanian di provinsi ini dapat dilakukan dengan berbasis kawasan. Agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi persyataratan. Baik dari sisi, kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

 

“Saya berharap pemerintah Kalbar dapat melihat potensi ekspor ini, untuk lebih di kembangkan lagi,” tandasnya. (ova)