Manajemen Air Saat Berpuasa

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Tubuh manusia 70 persen terdiri dari air. Mulai dari otak, darah, hati, ginjal, otot, jantung, tulang dan paru-paru. Semua memiliki peran penting dalam pembentukkan dan kerja tubuh manusia.

The Indonesian Regional Hydration Study (TIRHS) yang dipimpin Prof Dr Ir Hardinsyah MS, menerbitkan hasil penelitiannya 2019 ini bahwa sebanyak 46,1 persen dari 1.200 penduduk Indonesia di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan mengalami dehidrasi ringan.

“Jika kurang air akan timbul permasalahan pada bagian-bagian tubuh kita loh,” ujar Ario Sabrang yang merupakan praktisi sekaligus anggota Komunitas Rumah Sehat (Happylife Pontianak), baru-baru ini.

Dikatakan Ario sapaan akrabnya, banyak orang sudah mengetahui pentingnya air, tetapi tidak mau untuk mencukupi kebutuhan air dalam tubuhnya. Tubuh manusia membutuhkan minimal 8 gelas sehari atau 2-2,5 liter. Dengan situasi kita berada di tempat yang ideal.

“Yaitu suhu 26 derajat celcius dan tidak banyak aktivitas yang dilakukan,” terangnya.

Menurutnya, tubuh juga mempunyai sensor sebagai pemberi tanda saatnya membutuhkan air. Di antaranya, pusing, sakit kepala, mulut, bibir, mata terasa kering, air seni yang berwarna dengan intensitas yang jarang, kurang energi dan rasa kelelahan.

“Jika itu mulai anda rasakan segera ambil air putih dan minum,” timpal Ario.

Tak hanya itu, Ario menambahkan, manfaat air juga beraneka ragam. Seperti dapat menurunkan berat badan, pereda sakit kepala, mengeluarkan racun dalam tubuh, membantu membersihkan usus, meningkatkan sistem metabolisme, mencerahkan atau menjaga kelembaban kulit serta memperlancar BAB.

“Hingga merangsang pertumbuhan sel darah merah dan meningkatkan imun tubuh kita,” tuturnya.

Apalagi setiap pria maupun wanita memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda. Hal ini berkaitan dengan berat badan. Idealnya dalam menghitung kebutuhan air ada batas bawah dan atas bagi tubuh kita untuk terhindar dehidrasi.

“Kebutuhan ideal kita akan air batas bawah adalah 0,4 dari berat badan dan batas atas 0,7 dari berat badan kita,” jelasnya.

Tetapi, Ario mengingatkan bahwa mengkonsumsi air juga tidak boleh berlebihan serta tidak boleh langsung banyak atau berlebihan, karena akibatnya fatal. “Karena akan membuat gangguan pada ginjal,” ucap lelaki 42 tahun itu.

Apalagi dibulan suci Ramadan, sehingga perlu mempersiapkan diri dan pengetahuan tentang manajemen air merupakan hal penting. Untuk bulan puasa harus diingat dalam menjaga asupan air dan makan serta pola hidup. Yakni dengan mengkonsumsi makanan yang berserat.

“Buah-buahan yang banyak mengandung air dan kurangi makanan gorengan serta bersantan dan manis yang berlebihan,” ingatnya.

Dalam kesempatan itu, Ario menyebut bahwa minum air putih di bulan Ramadan dianjurkan saat sahur dan berbuka dalam jumlah yang lebih banyak.

“Serta untuk yang mempunyai gangguan kesehatan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter,” terangnya.

Reporter: Suci Nurdini Setiowati

Redaktur: Andry Soe