Menambang IG

Oleh: Joko Intarto

eQuator.co.id – Saya akhirnya mencari informasi tentang harga setiap kali post status di Instagram (IG). Gara-gara semalam harus menemukan jumlah post yang harus dilakukan seorang selebriti Indonesia untuk mendapatkan paket perjalanan wisata ke Malaysia.

Paket wisata untuk selebrity itu diperkirakan Rp 50 juta. Pihak sponsor Malaysia tentu harus mendapat penjelasan, berapa kali selebriti itu akan mengunggah tulisan dan foto atau video di akun IG-nya.

Instagram (IG) adalah media sosial baru yang sangat popular saat ini. Terutama, di kalangan milenials. Dengan rentang usia di bawah pengguna Facebook. Saham Instagram sekarang juga dimiliki Facebook setelah diakuisisi senilai Rp 14 triliun dua tahun lalu.

Sebagai media perkawanan, IG ternyata juga telah menjadi ‘ladang bisnis’ bagi membernya. Banyak orang yang  mulai memanfaatkan IG untuk tujuan promosi dan direct selling. Mereka ‘nitip’ pesan melalui pemilik akun yang memiliki pengaruh kuat di kalangan follower-nya.

Pertanyaannya, berapa nilai atau tarip sebuah pesan di akun IG? Dulu tidak ada harga pastinya. Sampai sekarang pun belum ada. Harga ditentukan oleh kesepakatan pemilik pesan dengan pemilik akun.

Tapi sekarang ada aplikasi untuk mengetahui berapa ancar-ancar harganya. Saya coba akun DahlanIskan19 yang sekarang memiliki 35.009 follower. Ternyata kalau dinilai satu kali post Pak Dahlan Iskan bernilai USD 182,25. Lumayan. Kalau USD 1 setara Rp 14 ribu, Pak Dahlan Iskan bisa menghasilkan uang paling sedikit Rp 2,3 juta per sekali post.

Berapa nilai postingan untuk akun saya: JokoIntarto? Ternyata hanya Rp 325 ribu sekali post. Harap maklum, jumlah follower saya masih sedikit. Baru 1.791 orang. Nilai per post diperkirakan baru USD 23,25.

Apakah sebuah akun yang memiliki follower besar lebih berhasil sebagai media promosi? Berdasarkan riset di Inggris, anggapan itu ternyata tidak tepat. Semakin banyak follower, semakin kecil intensitas percakapan mereka dengan pemilik akun.

Karena itu, bagi yang pemilik akun IG dengan follower kecil seperti saya, tak perlu berkecil hati. Intensitas percakapan antara pengikut dengan pemilik, kata riset itu, menentukan tingkat pengaruh atas pesan yang diunggah.

Nah, mulai sekarang, rawat baik-baik akun IG Anda. Siapa tahu, Anda kejatuhan bintang. Walau tidak berhasil mengantar Anda ke gedung dewan.(jto)