eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso dan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sungai Bangkong, Kamis (16/5) dilantik di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. Tiga bulan kedepan, kedua pucuk pimpinan rumah sakit tersebut harus mampu memperbaoki pelayanan kesehatan.
Direktur RSUD Soedarso yang baru, kini dijabat oleh dr Yuliastuti Saripawan. Sebelumnya, Yuliastuti merupakan Direktur Rumah Sakit Kota Pontianak. Sedangkan Direktur RSJ Sungai Bangkong kini dijabat oleh dr Wilson SpKj. Keduanya sudah resmi menjabat, setelah dilantik oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Pergantian dua pucuk pimpinan rumah sakit tersebut, diharapkan mampu memberi perubahan. Dalam tata kelola pelayanan kesehatan di masing-masing rumah sakit, agar lebih baik.
Khusus RSUD dr Soedarso, Gubernur Kalbar, Sutarmidji pun punya sederet catatan yang harus diperbaiki oleh direktur yang baru. Terutama soal pelayanan. Menurut mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu, pelayanan pasien di RSUD Soedarso masih buruk.
Fasilitas ruang rawat inap juga tidak steril. Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang ada saat ini dinilainya sudah tak layak. Karena kapasitan daya tampung nya kecil. “UGD yang sekarang ini paling hanya bisa muat berapa pasien saja,” katanya.
Karena itu, ia meminta Direktur RSUD Soedarso yang baru, bisa melakukan pembenahan terkait beberapa hal yang menjadi catatan prioritasnya tersebut. “Kita beri pelayanan terbaik. Dengan peralatan yang canggih. Sehingga ada perubahan. Ruang awat inap harus bersih. Penataan lingkungan harus baik. Ruang ICU harus ditata dengan baik,” pintanya.
Selain itu, Gedung RSUD Soedarso yang lama, diminta agar direhab. Untuk dijadikan ruang UGD yang baru. Sehingga bisa menampung banyak pasien. “Kita berharap, kedepan ada perbaikan signifikan,” imbuhnya.
Untuk Direktur RSJ yang baru, juga diminta Sutarmidji melakukan pembenahan. Pelayanan rawat inap pasien gangguan jiwa, agar dipusatkan saja di RSJ Singkawang. “Di Sungai Bangkong, khusus untuk rawat jalan saja dan untuk terapi orang yang ketergantungan (narkoba), dengan melayani administrasi kegiatan kepegawaian dan sebagainya. Itu aja,” pungkasnya.
Semnatra itu, Direktur RSUD dr Soedarso yang baru, dr Yuliastuti Saripawan optimis mampu melakukan perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD Soedarso. Sebagaimana yang diharapkan Gubernur. “Bapak (Gubernur, red) minta dalam waktu tiga bulan terjadi perbaikan. Khususnya terhadap pelayanan kesehatan. Langkah awal, kita akan inventaris beberapa permasalahan. Berkoordinasi dan diskusikan bersama tim didalam,” katanya. “Setelah itu, baru kita buat rancangan skala prioritas, dan menyusun program kerja. Untuk melakukan pembenahan,” timpalnya.
Ia pun menginginkan, RSUD Soedarso bisa menjadi rumah sakit kebanggaan dengan pelayanan kesehatan yang bagus. Sehingga masyarakat Kalbar tak perlu berobat diluar. “Insya Allah bisa. Kita sama-sama dengan tim. Dukungan besar dari gubernur sangat penting bagi kami menjalankan program,” pungkasnya.
Begitu pula dengan Direktur RSJ Sungai Bangkong, dr Wilson menegaskan, akan segera melakukan beberapa evaluasi. Untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSJ Sungai Bangkong. “Beberapa pesan dari Gubernur sangat baik untuk kemajuan rumah sakit. Supaya pelayanan lebih baik,”katanya.
Soal permintaan Gubernur, agar RSJ Sungai Bangkong fokus terhadap pelayanan rawat jalan dan pelayanan rehabitasi, serta pelayanan administrasi kegiatan kepegawaian, Wilson mengaku siap melaksanakannya. “Kita siap,” katanya.
Fasilitas pendukung untuk pelayanan rawat jalan pasein gangguan jiwa di RSJ Sungai Bangkong kata dia, cukup memadai. Bahkan, saat ini di RSJ Sungai Bangkong memiliki fasilitas tempat tidur sebanyak 560 unit.
Laporan: Abdul Halikurrahman
Editor: Yuni Kurniyanto