eQuator.co.id – Pontianak-RK. Dekranasda dan Pemerintah Kota Pontianak ikut berpartisipasi membuka stand pameran di kegiatan Pemeran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2019 yang di gelar di Assembly Hall Jakarta Convetion Center (JCC), Rabu (24/4) kemarin.
Dalam kegiatan INACRAFT yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo tersebut, setidaknya Dekranasda dan Pemkot Pontianak mempromosikan 88 jenis produk kerajinan khas Kota Pontianak.
Berupa kain tenun corak insang, baju batik corak insang, tanjak warisan bertuah, batik tulis kamboja, miniatur tugu khatulistiwa, tas kulit kapuak motif corak insang, dan beberapa produk corak insang lainnya.
INACRAFT merupakan salah satu even pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara. Dan ramai dikunjungi oleh tamu-tamu mancanegara pula. Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 28 April 2019 mendatang.
Selain mempromosikan 88 jenis produk kerajinan khas Kota Pontianak, Dekranasda Kota Pontianak juga membawa tiga pengrajin pilihan.
Dari Kampung Tenun Khatulistiwa, Batik Kampung Kamboja dan Tanjak Warisan Bertuah, untuk mengikuti secara langsung penyelenggaraan pameran yang mengusung tema ‘Jakarta Enjoyable Multicultural Diversities’ itu.
Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono mengatakan, tiga pengrajin yang diikutsertakan dalam even pameran tersebut, merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada mereka.
“INACRAFT ini merupakan pameran bergengsi bagi pengrajin,” ujarnya saat ditemui di Stand Provinsi Kalbar, Kamis (25/4).
Menurutnya, even berskala Internasional tersebut, pesertanya tidak hanya dari dalam negeri. Tetapi juga dari luar negeri. “Sebab itu, banyak peluang dan kesempatan yang bisa diraih melalaui momen ini,” katanya.
Dia pun berharap, kesempatan tersebut betul-betul dimaksimalkan oleh pengrajin yang berkesempatan bisa ikut dalam pamerean bergengsi itu. Paling tidak, lewat kegiatan tersebut, pengrajin bisa menambah wawasan dan pengalaman. Sehingga mampu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan kedepan.
“Manfaatkan momen ini dengan berinteraksi dan berbagi pengalaman antar pengrajin,” pesannya.
Ketua Kelompok Batik Kamboja, Utin Dina Anggraini mengaku senang atas reward yang diberikan oleh Pemkot Pontianak dan support dari Dekranasda Kota Pontianak ini. “Ini akan menjadi motivasi saya untuk terus berkembang,” ucapnya.
Dina mengaku, banyak hal yang bisa digali pada pameran tersebut. Sebab, tak sedikit batik yang dipamerkan di kegiatan itu. “Saya bisa melihat dan mengetahui tingkat kualitas batik yang paling bagus itu yang bagaimana. Nanti akan diperbaiki kualitas batik kamboja kita, supaya lebih baik,” katanya.
INACRAFT tahun ini merupakan kegiatan yang ke-21 kalinya digelar. Kali ini, kegiatan pameran bertaraf Internasional itu diikuti 1.421 peserta. Dari seluruh pelosok tanah air. Yang terdiri dari para pengrajin, pengusaha, produsen dan eksportir kerajinan.
Selain itu, beberapa negara sahabat, juga berpartisipasi menyemarakkan pameran tersebut dengan menampilkan beberapa kerajinan khas negara. Seperti kerajinan Maroko, Jepang, Polandia, Pakistan dan Hongkong. (abd)