Personel Polri Gugur Meningkat 100 Persen

Jumlah TPS dan Personel Pengamanan Tak Sebanding

ilustrasi. net

eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Kelelahan luar biasa yang dialami personel Polri saat pemilu 2019 terus memakan korban. Tercatat, jumlah personel Polri yang meninggal dunia saat menjaga Pemilu 2019 menjadi 16 orang.

Terbaru, seorang personel di Polda Riau Bripka Roma meninggal dunia diduga kelelahan hingga mengalami kecelakaan tunggal. Jumlah tersebut meningkat 100 persen dibanding jumlah personel yang meninggal saat menjaga pemilu 2014 lalu. Kondisi ini bukannya tidak coba dihentikan, namun upaya menghentikan fenomena kelelahan berujung kematian ini masih belum manjur.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, Kamis pagi (25/4) memang kembali ada kabar duka, seorang personel Polda Riau Bripka Roma gugur karena diduga kelelahan yang memicu terjadinya kecelakaan tunggal. ”Dia habis menjaga penghitungan suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK),” tuturnya.

Lalu, Bripka Roma bertugas mengecek logistik, namun siapa sangka terjadi kecelakaan tunggal. ”Kemungkinan lelah dan membuatnya jatuh dari kendaraan, sangat disayangkan personel meninggal dunia,” ujarnya di kantor Divhumas Polri.

Memang personel Polri yang terlibat mengamankan pemilu mencapai 271 ribu orang. Namun, jumlah itu sangat timpang dengan jumlah TPS yang mencapai 813 ribu titik. Kendati telah ada bantuan dari TNI dan linmas, namun kenyataannya tetap membuat energi anggota Polri tersedot. ”Jumlah personel yang mengamankan ini sebenarnya lebih banyak dari 2014,” ujarnya.

Fenomena kelelahan yang memicu kematian personel Polri ini sebenarnya telah direm dengan mengeluarkan telegram ke polda se-Indonesia. Telegram itu menginstruksikan setiap polda benar-benar mematuhi sistem shift dalam proses pemilu pasca pencoblosan di TPS. ”Kalau saat pencoblosan memang full sampai selesai,” ujarnya.

Bahkan, setiap Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokkes) Polda diminta menyiapkan asupan vitamin untuk menunjang kinerja setiap anggota dalam menjaga proses pemilu. ”Cek kesehatan juga dilakukan,” ujarnya.

Menurutnya, dengan meninggalnya Bripka Roma total prajurit yang gugur  selama pemilu 2019 menjadi 16 orang. Jumlah tersebut meningkat 100 persen dari jumlah personel yang meninggal pada pemilu 2014. ”Pemilu 2014 itu hanya delapan orang,” paparnya.

Kemungkinan besar peningkatan tersebut akibat durasi yang begitu lama dalam menjaga pemilu. Saat pemilu 2014, durasinya dari pagi hingga 17.00 sudah semua hampir selesai. ”Pemilu sekarang bisa sampai malam pukul 20.00, bahkan sampai dini hari,” jelasnya. (Jawapos/JPG)