eQuator.co.id – SEKADAU-RK. Proses rekapitulasi suara atau pleno hasil pemilu di GOR Mat Kali kawasan SMK Amaliyah, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, sempat diwarnai protes dari sejumlah saksi Parpol, Sabtu malam (20/4).
Mereka memprotes perhitungan suara di Desa Timpuk yang dianggap tidak lajim. “Masak ada TPS yang pemilihnya rata-rata pilih satu calon saja,” protes salah seorang saksi Parpol.
Saat protes berlangsung, sejumlah saksi Parpol sempat adu argument dengan panitia pemilihan kecamatan (PPK) Sekadau Hilir. Hasilnya pun, perhitungan suara di desa tersebut terpaksa ditunda. “Kita minta tunda,” ucap saksi lainnya.
Ketua PPK Sekadau Hilir, Dwi Hartejo mengatakan, secara umum proses rekapitulasi suara di kecamatan tersebut berjalan aman. “Tapi memang ada sedikit protes,” akui Dwi.
Dwi memaparkan, protes terjadi karena saksi merasa ada ketidak lajiman dalam hasil perhitungan suara. Semetara dari informasi yang didapat, di desa yang memiliki 16 Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu, ada yang datanya dinilai sedikit aneh. Salah satu TPS jumlah pemilih yang hadir mencapai 100 persen dengan sebaran suara mayoritas bertumpu pada salah satu Caleg. “Saksi sudah mengajukan keberatan. Kita pun memutuskaan melakukan penundaan,” kata Dwi.
Proses pleno suara di Sekadau Hilir dikawal ketat pihak kepolisian dari Polres Sekadau serta personil TNI. (bdu)