eQuator.co.id – Istilah ‘yunikon’ dan ‘mobile legend’ yang diucapkan salah satu calon presiden dalam acara debat memang membingungkan. Namun, gara-gata itu, masyarakat menjadi semakin mengenal ekonomi digital.
Negara-negara di seluruh dunia saat ini tengah berlomba-lomba menggarap potensi ekonomi digital. Tidak terkecuali Indonesia yang pada tahun 2016 mencatat jumlah pengguna internet telah mencapai 132,7 juta orang.
Pemerintah bahkan telah memasang target bisnis ekonomi digital secara nasional bisa mencapai USD 130 miliar atau Rp 1.730 triliun pada tagun 2020. Target pemerintah tidaklah berlebihan. Berdasar riset Google dan Temasek, pasar online di Asia Tenggara diproyeksi mencapai USD 200 miliar atau Rp 2.647 triliun pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Koordinator Perekonomian mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid 14 soal e-commerce. Regulasi itu telah melahirkan Gerakan 1.000 Startup Nasional.
Startup adalah istilah untuk menyebut bisnis rintisan berbasis aplikasi. Melalui regulasi Gerakan 1.000 Startup Nasional, pemerintah berharap bisa mendorong tumbuhnya entitas bisnis berbasis aplikasi karya anak bangsa.
Beberapa aplikasi asli Indonesia saat ini telah memiliki valuasi berskala Unicorn seperti Tokopedia, Bukalapak dan Traveloka. Bahkan sudah ada yang valuasinya mencapai skala Decacorn seperti Go-Jek.
Mengharap pertumbuhan ekonomi digital tentu tidak cukup hanya dengan mendorong para pelaku usaha. Pemerintah juga harus menyediakan infrastruktur pendukung yang memadai agar ekosistem digital bisa berkembang.
Dalam waktu beberapa bulan mendatang, pemerintah akan menyelesaikan pembangunan proyek Palapa Ring. Inilah proyek jaringan serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Sebuah proyek pembangunan nasional yang diharapkan bisa menciptakan ’lompatan ekonomi’.
Menyatukan Indonesia dalam satu jaringan infrastruktur digital merupakan cita-cita besar yang telah dimulai sejak zaman pemerintahan Orde Baru. Dimulai dengan peluncuran satelit Palapa. Selesainya Palapa Ring menandai kesiapan infrastruktur digital Indonesia memasuki revolusi industri 4.0 yang sangat mengandalkan peran internet dalam proses bisnis.
Pekerjaan rumah selanjutnya berpulang kepada para seluruh anak bangsa. Khususnya generasi milenial. Dalam industri game, pilihannya sangat terbuka. Apakah hanya akan menjadi gamer atau akan menjadi pencipta game baru yang lebih hebat dibandingkan ‘mobile legend’. (jto)