Jarot: Solidaridad Indonesia Bantu Pembangunan Sintang

SAMBUTAN. Bupati Jarot Winarno saat menyampaikan sambutan dalam penandatanganan kesepakatan bersama Pemprov Kalbar dengan Solidaridad Indonesia, di Hotel Mercure, Senin (8/4). MoU ini terkait kemitraan strategis dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kalbar dan Sintang pada khususnya. (Humas Sintang for RK)

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Bupati Sintang, Jarot Winarno, menghadiri penandatanganan kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Solidaridad Indonesia, tentang kemitraan strategis dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Barat, di Hotel Mercure, Senin (8/4).

Pada kesempatan tersebut, Jarot menyampaikan, bahwa menyeimbangkan antara konsultasi, pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial budaya termasuk adat istiadat, adalah hal yang sulit dan tidak bisa dilakukan sendiri.

“Namun dengan adanya Forum Komunikasi Masyarakat Sipil, Solidaridad, Keling Kumang, WWF, UNDP dan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten merasa terbantu untuk mewujudkan Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan),” ujarnya.

Jarot juga mengatakan, bahwa yang dilakukan Keling Kumang dan Solidaridad sangat luar biasa karena programnya yang mencakup pendidikan, financial literacy yaitu manajemen keuangan sederhana untuk para petani.

“Empowering yaitu pemberdayaan masyarakat dimana adanya pendampingan terhadap 1000 petani sawit mandiri dan menjaga kawasan berhutan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kabupaten Sintang kata Jarot merasa sangat bangga karena bisa bekerja sama dengan Solidaridad. Sebab nilai positif yang terkandung di dalamnya sangat baik sekali.

Sementara itu, Sy Kamaruzaman dalam hal ini mewakili Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan, bahwa sesuai dengan misi Gubernur yaitu menyejahterakan masyarakat, mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperbaiki tata kelola pemerintahan yang baik.

“Saya berharap mitra strategis yang diusung Solidaridard memberikan kontribusi yang cukup signifikan untuk mencapai indikator makro, yaitu pembangunan ekonomi yang mencakup kemiskinan, pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)  yakni pendidikan, kesehatan dan daya beli,” jelasnya.

Kamaruzaman juga menyampaikan, bahwa karena ini merupakan sinergi dengan program Pemprov, maka Gubernur telah mengeluarkan Indeks Desa Membangun. Ia berharap bahwa hal tersebut dapat menjadi pedoman bagi Solidaridad untuk dapat bersinergi dengan program tersebut, agar dapat dengan cepat mewujudkan desa mandiri di Kalimantan Barat.

“Saya juga berharap Solidaridad mampu memotivasi, mendorong dan memperkuat ekonomi desa, sehingga dapat menjadi kontribusi untuk mewujudkan desa mandiri,” pungkasnya.

Supardi, petani lebah yang berasal dari Sintang menyatakan, bahwa ia mendapatkan pelatihan serta pengelolaan oleh Keling Kumang dan Ia sangat berharap program ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan serta mendapatkan dukungan dan bimbingan dari Solidaridad dan Keling Kumang, khususnya Pemerintah Kabupaten Sintang.

Sementara itu, Antonius, petani kelapa sawit Sintang juga menyampaikan, bahwa Ia sangat terbantu dengan pelatihan, pendampingan dan pembinaan oleh Solidaridad. Ia berharap agar Solidaridad tetap dapat mendampingi.

Pada akhir kegiatan, dilakukan penandatangan MoU dan peluncuran program NISCOPS Kalimantan Barat dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata dari Yayasan Solidaridad Indonesia.

 

Laporan : Saiful Fuat

Editor : Andriadi Perdana Putra