Atbah: Tata Kelola Masjid Mesti Modern

SERAHKAN. Bupati Sambas. H Atbah Romin Suhaili Lc saat menyerahkan ID dan NIM Masjid Mushalla, dan Sertifikat Tanah Wakaf, Jumat (5/4) di Masjid Ruhul Islam Desa Tengguli Kecamatan Sajad. (Shanti Humas for RK)

eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc mengajak seluruh pengurus masjid melakukan tata pengelolaan mesjid secara modern. Masjid harus benar-benar dikelola dengan baik, sehingga tak hanya sebagai tempat salat, namun juga dapat memberi manfaan untuk aspek sosial lainnya.

Hal itu disampaikan Atbah saat menghadiri penilaian manajemen masjid dan musala, penyerahan ID dan NIM masjid musala, serta sertifikat tanah wakaf di Masjid Ruhul Islam, Desa Tengguli, Kecamatan Sajad, Jumat (5/4) kemarin.

“Sangat penting untuk pengurus masjid bisa menghadirkan banyak jamaah untuk melakukan amalan ibadah di masjid. Tidak hanya pada peranan itu, tetapi bagaimana masjid memiliki manajemen atau tata kelola yang memiliki banyak kepedulian,” kata Atbah.

Dijelaskan bupati, harus ada peningkatan pada pengaturan masjid secara baik, termasuk menghadirkan jamaah salat yang banyak. Dia pun berharap kejayaan Islam turut hadir di Kabupaten Sambas.

“Bagaimana pengurus-pengurus masjid bisa menghadirkan jamaah salat subuh lebih banyak dari pada jamaah salat jumat. Jika itu bisa kita wujudkan, InsyaAllah keberkahan akan kita raih dari Allah SWT,” tuturnya.

Kata dia, selama ini, masjid baru ramai ketika salat jumat atau ibadah Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Idul Adha. Ke depannya, menjadi tugas bersama bagaimana di masjid di waktu salat lainnya juga ramai oleh ummat.

“Non Islam akan salut manakala jamaah salat subuh lebih banyak dari Salat Jumat. Selama ini hanya salat jumat dan hari raya saja yang ramai, sekarang kita balik, bagaimana salat subuh dan salat fardu lainnya, jamaah lebih ramai dibanding jumatan. Mau setiap salat, masjid selalu penuh,” tegas dia.

Selain itu, masjid bisa berfungsi untuk aspek sosial lainnya. Bagaimana manajemen atau tata kelola masjid memiliki fungsi melayani masyarakat.

“Kita bisa semakin pandai dan cerdas dalam mengelola masjid. Bagaimana masjid tidak sebatas hanya untuk salat, tetapi kita hidupkan fungsi sosialnya. Seperti melayani orang sakit, orang miskin, kurang mampu. Hadirnya masjid bisa melayani dan memberi perhatian pada tetangga-tetangga masjid,” imbuhnya.

Dicontohkan Atbah, di Yogyakarta, masjid selalu dikunjungi masyarakat karena masjid selalu membantu masyarakat, tidak hanya saat ada musibah meninggal dunia, tapi dalam segala hal.

“Masjid hadir dalam segala momen, masjid membantu dalam segala musibah hingga hajatan warga. Ini membuat masyarakat, ummat mencintai masjid,” sebutnya.

Dalam kesempatan itu, selain menyerahkan NIM masjid sebanyak 10 masjid dan ID surau sebanyak 15 surau atau musala, dukungan dari  Kantor Kemenag Sambas, Atbah juga menyerahkan sertifikat tanah wakaf sebanyak 12 sertifikat yang didukung BPN Sambas.

Laporan: Sairi

Editor : Indra