Antisipasi Penyelundupan Narkoba, Polisi Disiagakan di PLBN Aruk

3,7 Ons Sabu dan 108 Butir Ekstasi Dimusnahkan

PEMUSNAHAN. Kapolres Sambas AKBP Permadi Syahids Putra bersama perwakilan Kejari Sambas memusnahkan narkoba hasil kejahatan di Aula Mapolres Sambas, Kamis (4/4)--Sairi

eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Sebanyak 3,7 ons narkoba jenis sabu dan 108 butir pil ekstasi barang bukti hasil kejahatan dimusnahkan di Polres Sambas.

Kapolres Sambas AKBP Permadi Syahids Putra mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan ini merupakan hasil pengungkapan dari tiga tersangka.

Tersangka pertama yakni Yulian Yudhantoro dengan barang bukti 2 paket sabu dengan berat 1,49 gram. Lalu tersangka kedua Tito Santana dengan barang bukti 2 paket sabu seberat 33 gram dan 9 butir pil ekstasi. Kemudian tersangka ketiga yaitu Jumirah dengan barang bukti 15 paket sabu dengan berat 337,04 gram serta 99 butir pil ekstasi.

“Selama lima bulan menjabat di Sambas, barang bukti narkoba ini adalah jumlah yang paling banyak,” tuturnya usai memusnahkan barang bukti.

Meski barang bukti yang terungkap ini terbanyak selama menjabat sebagai Kapolres Sambas, namun kata Permadi, pihaknya tak akan tinggal diam. “Ini tak sampai disini saja. Ada target operasi yang saat ini sudah kita bidik. Mudahan bisa kita ungkap,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa semua barang haram yang beredar di Sambas ini berasal dari Malaysia. “Dari interogasi yang dilakukan, diketahui barang-barang ini berasal dari Malaysia dan bandarnya dari sana. Maka kita akan bekerjasama dengan Polis Diraja Malaysia untuk mengungkapnya,” kata Permadi.

Ia juga mengatakan, beberapa pekan lalu, Polisi Diraja Malaysia telah menggagalkan peredaran narkoba dalam jumlah yang banyak dan siap edar.

“Selain itu juga didapat informasi dari Polis Diraja Malaysia, mereka telah mengamankan narkoba sebanyak 2 ton lebih yang telah dikemas dalam bentuk permen dan snack yang siap diedarkan,” terangnya.

Karena itu, pihaknya akan semakin menyiagakan anggotanya di daerah perbatasan. Agar narkoba tidak masuk ke dalam wilayah NKRI. “Tentunya kita akan siagakan anggota yang jaga di PLBN, serta ada juga yang undercover, karena modus operandi mereka berubah-ubah. Ada yang ditemukan dalam tubuh binatang dan ada yang semula biasa lewat jalur darat lalu menggunakan jalur air,” tutupnya. (sai)