eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sidang Proposal Tim Pengendali Mutu Kelitbangan Tahun 2019 dilaksanakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang). Diharapkan memberikan pengaruh positif, khususnya dalam aspek kelayakan dan kesesuaian hasil terhadap penelitian.
“Yang terpenting hasil penelitian dapat memenuhi kebutuhan dan syarat-syarat tertentu secara ilmiah. Dimana institusi terkait bisa dijadikan bahan acuan kebijakan lebih lanjut,” kata Kepala Balitbang Provinsi Kalbar, Agatho Adan di Hotel Kartika Pontianak, Kamis (4/4).
Agatho menegaskan, kegiatan tersebut merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Balitbang Kalbar. Dimana merupakan tahapan awal sebelum dilaksanakan penelitian lebih lanjut. Menurutnya, hal ini sangat penting dan strategis. Sebab, merupakan rangkaian dari mekanisme pelaksanan penelitian. “Ini berkaitan dengan bagaimana proses-proses mekanisme selama ini, supaya hasil penelitian dapat lebih bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat Kalbar, terutama kaitan dengan rekomendasi yang diberikan kepada pemerintah, khususnya kebijakan yang menyentuh kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Dia menegaskan, penelitian jangan sampai asal-asal dan tidak bermutu. Melalui mekanisme diharapkan mutu penelitian nanti akan benar-benar diuji, sehingga mendapatkan masukan yang konstruktif, berguna dan dasarnya kuat. “Dengan dasar yang kuat, maka hasil penelitian itu berguna bagi masyarakat Kalbar, terutama untuk kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dia juga menyebut, setiap peneliti wajib memenuhi norma-norma dan kaidah ketentuan yang telah ditentukan. Yaitu, prinsip-prinsip pelaksanaan Kelitbangan pemerintah daerah. Yakni harus diamati dan dipatuhi secara seksama, serta dapat dijadikan pedoman.
Dari itu dirinya berharap para peneliti pada kegiatan Sidang Proposal Tim Pengendali Mutu Kelitbangan dapat menyampaikan paparan secara baik. Para narasumber juga dapat memberikan masukan yang maksimal dan komprehensif. “Sehingga tahapan proses hasil penelitian bisa memenuhi kebutuhan secara ilmiah,” pungkasnya.
Sementara itu, akademisi Universitas Tanjungpura, Sutarman Gafur selaku narasumber menjelaskan, penelitian adalah suatu hal yang sangat mendasar untuk menunjang kegiatan pembangunan. “Apapun dia, baik segala bidang, teknologi, sosial kemasyarakatan perlu ditunjang dengan hasil-hasil riset yang mumpuni artinya yang memadai,” ujarnya.
Dia sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini. Untan akan sangat terbuka untuk saling bekerjasama mengisi bidang riset, untuk menunjang pembangunan di Kalbar. “Pemerintah sangat butuh masukan-masukan berkualitas untuk melaksanakan pembangunan yang diperlukan. Sehingga hasil-hasil penelitian yang bermutu sangat diharapkan pemda dalam hal mengambil kebijakan,” jelasnya.
Dia menyebut, pihaknya mengevaluasi kebijakan yang sudah ada. Artinya, melihat apakah perlu dikembangkan, kelemahan, kebaikan dan sebagainya. Sehingga sebagai dasar pemerintah melakukan perbaikan kedepan. “Sebelum proposal disusun, Balitbang sudah berkoordinasi dengan kami, guna mengetahui siapa saja yang berkompeten untuk masuk membantu Litbang,” akunya.
Dia menilai, sector pertanian di Kalbar masih jauh tertinggal. Untuk itulah, pihaknya merasa berkewajiban membantu pemerintah dalam pembangunan pertanian di Kalbar agar bisa ditingkatkan lagi. Supaya masyarakat Kalbar bisa swasembada untuk dirinya sendiri. “Karena kita tahu data-data menunjukkan bahwa kita masih impor, banyak hal yang masih impor, kan itu suatu hal yang ironis. Kedepan, harusnya itu sudah menjadi prioritas pemerintah untuk membangun bidang pertanian lebih kuat dan maju. Sehingga kaitan berikutnya adalah masyarakat,” pungkasnya.
Laporan: Maulidi Murni.
Editor: Yuni Kurniyanto