Gejolak Perang Dagang Amerika dan China

Ikhwani: Pemerintah Harus Jamin Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok

ilustrasi : internet

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Melemahnya nilai tukar rupiah, perang suku bunga dan ketidakpastian ekonomi global yang dipicu perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, sehingga berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalbar, Ir Ikhwani A Rahim menuturkan, dinamika perekonomian tersebut tidak akan begitu dirasakan. Apabila pemerintah dapat menjamin kestabilan harga barang kebutuhan pokok.
“Yang pertama yang mesti dilakukan itu, menjamin harga-harga bahan pokok tetap stabil,” ujar Ir Ikhwani A Rahim, Kamis (4/4).
Wakil rakyat asal Dapil Kota Pontianak ini menegaskan, jika pemerintah sangat memperhatikan kestabilan harga bahan pokok, maka dirinya optimis sekalipun ekonomi global kurang baik, namun pengaruhnya tidak terlalu dirasakan masyarakat. Lantaran setiap kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan tersedia.
“Sehingga gejolak ekonomi nasional dan global itu tidak begitu dirasakan masyarakat,” terangnya.
Apabila harga bahan pokok di tingkat konsumen atau masyarakat tidak stabil, legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini berpendapat bahwa hal tersebut akan menimbulkan kepanikan dan menjadikan kondisi perekonomian di Kalbar kian memburuk atas kepanikan tersebut.
“Setelah memastikan harga itu stabil, kegiatan ekspor yang cenderung stagnan saat ini mesti ditingkatkan,” tuturnya.
Sedangkan mengenai potensi, Ikhwani menambahkan, di Kalbar sangat banyak potensi ekspor yang bisa dilakukan. Mulai dari tambang, alam maupun hasil bumi yang lain. Hanya saja masih perlu digali lebih dalam agar potensi tersebut bisa benar-benar dimanfaatkan secara maksimal. “Banyak potensi ekspor yang bisa digali di daerah kita,” ulasnya. (agn)