eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kampanye akbar Calon Wakil Presiden (Cawapres) 02, Sandiaga Salahuddi Uno di GOR Pangsuma, Selasa (2/4) menyisahkan sederet janji politik. Diantaranya, dua tahun pertama pemerintahan akan membebaskan pajak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Sederet program telah disiapkan, seperti program rumah kerja untuk 2 juta pemuda. Kemudian, jaminan stabilisasi harga sawit, karet dan harga sembako di pasar rakyat.
Kampanya akbar Sandi bejalan meriah. Mayoritas dihadiri kaum milenial dan emak-emak. Namun, jumlah massa kurang ramai jika dibandingkan dengan jumlah massa saat Prabowo datang ke Istana Kadriah, belum lama ini.
Begitu pula jika dibandingkan dengan jumlah massa kampanye akbar Jokowi di Qubu Resort, beberapa waktu lalu. Sebab, GOR Pangsuma tidak terisi full. Beberapa bagian tribun masih ada yang kosong.
Meski begitu, massa yang datang di kampanye Sandi diklaim original. Mereka datang dengan ikhlas. Tanpa bayaran apapun. Sepertinya memang demikian. Murni pendukung yang benar-benar militan.
Terutama emak-emak. Sampai-sampai, ada yang pingsan. Akibat berdesakan. Demi melihat Sandi berorasi politik dari dekat. Kharisma Sandi memang mempesona bagi emak-emak.
Selain pintar, Sandi memiliki kelebihan berparas rupawan. Karena itu, tak heran sebagian kaum hawa mengidolakannya sebagai Cawapres yang dinilai komplit.
Sebelum menggelar kampanye akbar di GOR Pangsuma, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, terlebih dahulu mampir menyapa milenial dan emak-emak di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Di kegiatan itu, Sandi yang mengenakan kaos biru langsung disambut warga penuh antusias. Seperti biasa, ia dikerumuni warga yang meminta berswafoto.
Setelah itu, ia bergerak ke GOR Pangsuma. Melanjutkan agenda utama, berkampanye. Dengan sederat janji-janji ‘surga’.
Kampanye Sandi mulai digelar pukul 9.00 Wib. Dan berjalan selama lebih kurang satu jam. Sandi dipakaikan topeng dan rompi serta peci motif Dayak.
Panitia sepertinya memang sengaja mendandani Sandi seperti itu. Supaya emak-emak tak mencegatnya saat menuju panggung.
Namun ‘penyamaran’ itu tak berhasil. Emak-emak sudah kadung tahu. Akhirnya, Sandi pun menyapa seluruh pendukungya. Seketika GOR Pangsuma bergemuruh teriakan yel-ye ‘Prabowo-Sandi’.
Sandi pun memulai orasi politiknya dengan menyampaikan tiga program utamnya untuk masyarakat Kalbar. Yaitu, rumah kerja untuk 2 juta pemuda, menjamin kestabilan harga sawit dan karet. Dan menjamin kestabilan harga bahan pokok untuk seluruh masyarakat. “Mau OK OCE di Pontianak. Siap untuk menyambut rumah kerja,” tanya Sandi kepada massa yang hadir. “Siap,” jawab massa serentak.
Dalam kampanye itu, Sandi didampingi Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Daerah Kalbar Suriansyah, Ketua DPW Partai PAN, Ketua DPW PKS Kalbar, dan beberapa pengurus partai koalisi.
Dihadapan para pendukungnya, Sandi memastikan, siap mewujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia. “Mau harga sembako murah? pilih Prabowo dan Sandi nomor dua. Kita akan stabilkan harga-harga kebutuhan pokok,” ucap Sandi lantang. “Bersama Prabowo Sandi, kita akan buka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan kita pastikan harga kebutuhan pokok dapat terjangkau,” katanya.
Sebelumnya, sembari menunggu kedatangan Sandi, masyarakat, simpatisan dan kader partai tumpah ruah di GOR Pangsuma disajikan pembacaan puisi dan dilanjutkan dengan lantunan hiburan musik pantun dan gendang (tundan).
Kehadiran Sandi ke kota Khatulistiwa merupakan kali kedua, dimana sebelumnya dia datang belum ditetapkan sebagai cawapres. “Saya tidak akan lupa ada seorang ibu yang sampai nyemplung ke Sungai Kapuas, ada gak ibu nya ke sini? Akhirnya saya ajak makan disebelah saya, mana yang kecemplung? Ibu itu? Kok makin tambah cantik, nanti kita foto bareng ya,” ajak Sandi kepada seorang ibu yang pernah nyemplung waktu kunjungan pertamanya ke Kota Pontianak.
Apresiasi diberikan Sandi kepada para pendukung yang hadir atas sambutan yang meriah. Terlebih pada saat kehadiran Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Sandi pun menanyakan adakah diantara massa yang juga datang ketika kampanye Prabowo sebelumnya. “Hadir,” jawab serentak massa. “Saya masih ingat harapan warga, solusi langkahnya lapangan kerja, solusi langkahnya kesempatan dan peluang untuk menjadi sejahtera,” lanjutnya.
Sandi mengatakan, bahwa dia melihat bahwa masyarakat menginginkan lapangan kerja. Dari itu solusinya ada membuka lapangan kerja. “Harga – harga melonjak, betul?, harga – harga turun apa naik,” tanya Sandi yang langsung dijawab naik oleh orang-orang yang hadir. “Belanja murah apa mahal? Ayam turun apa naik? Listrik turun apa naik?,” lanjutnya bertanya kepada semua yang hadir.
Menurutnya, beberapa hal yang dia sebutkan adalah keluhan dari masyarakat. Makanya Prabowo-Sandi ingin menjawab solusi, lapangan kerja seluas – luasnya. Dimana harga – harga akan diturun dan distabilkan. “Ada petani disini? Petani sawit juga mengeluh harga sawit turun, betul? Kalau karet turun apa naik? Pendapatan petani naik apa turun?” tanya dia lalu dijawab turun dengan serentak.
Dikatakan Sandi, perintah Prabowo kepadanya sangat jelas, yaitu harus berpihak kepada petani, pemuda, honorer, emak – emak dan rakyat. “Hadirkan swasembada pangan, ekspor atau impor, produk – produk kita produksi sendiri atau impor? Bersama Prabowo Sandi kita hadirkan swasembada. Kalau kita bisa produksi sendiri buat apa impor,” ucap dia.
Dia memastikan akan membangun lapangan kerja untuk anak-anak negeri dan bangsa. Selain itu, melatih dan mendampingi dengan mengakses modal. “Kita akan membebaskan pajak di dua tahun pertama untuk UMKM. Karena belum ada kebijakan yang berpihak kepada UMKM,” ujarnya.
Dia meminta seluruh relawan, termasuk emak-emak bergerak. Memanfaatkan waktu yang tersisa. Untuk menyatukan tekad, memenangkan Prabowo Sandi dalam kontestasi Pilpres 2019.
Di akhir kampanyenya, Sandi bersama tim Pemenangan pun gelar simulasi cara pencoblosan Pilpres nomor urut 02 di surat suara di Pilpres 2019.
Sementara, Bawaslu Kota Pontianak tak menemukan adanya pelanggaran dalam kampanye Sandi. Tapi, Bawaslu Pontianak sempat mencegah beberapa anak-anak bawah umur untuk masuk ke GOR Pangsuma. Meskipun sudah ada yang masuk, sempat juga dilokalisir untuk minggir, alias keluar dari kawasan kampanye. “Anak-anak ikut orangtuanya, kita di depan sudah bikin spanduk tidak melibatkan anak-anak, jadi ada yang dicegah mungkin ada yang dari pagi sebelum kami datang sudah ada yang masuk di dalam,” ujar Komisioner Bawaslu Pontianak, Irwan Manik Radja.
Dalam pengawasan ini, Bawaslu Pontianak turun bersama ke lapangan dengan mengerahkan staf, Panwascam dan PPDK. Diperkirakan sebanyak 50 orang dilibatkan.
Laporan: Abdul Halikurrahman, Andi Ridwansyah, Maulidi Murni
Editor: Yuni Kurniyanto