eQuator.co.id – SINGKAWANG-RK. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Setda Kota Singkawang, Hendryan mengatakan, untuk menjadikan Singkawang sebagai Kota Layak Anak (KLA) dibutuhkan komitmen dari pemerintah kota, DPRD, stakeholder terkait dan keterlibatan dunia usaha.
Jika komitmen tersebut telah dibangun, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rencana aksi untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang.
“Program dan kegiatannya sudah tertuang dalam RPJMD 2017 sampai dengan 2022, sehingga tidak ada alasan bahwa program ini tidak dianggarkan. Kegiatan ini hanya merupakan evaluasi dari program yang sudah ada di dinas,” kata Hendrian saat membacakan sambutan Wali Kota Singkawang pada Rapat Koordinasi Deklarasi Kota Layak Anak di Hotel Sentosa, Senin (1/4).
Tujuan rakor ini, kata Hendriyan sebagai sarana untuk evaluasi program bagi kinerja dalam mewujudkan Kota Singkawang sebagai kota layak anak.
Ia mengimbau kepada seluruh stakeholder untuk bersama-sama menyatukan tekad mewujudkan kota layak anak, sehingga ke depan anak-anak Singkawang akan terpenuhi semua hak-haknya untuk dapat tumbuh dan berkembang melalui lima kluster.
“Lima kluster yaitu, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesehateraan, pendididikan dan pemanfaatan waktu luang serta perlindungan khusus,” katanya.
Hendriyan menuturkan ,dalam menyusun program tidak hanya berhenti sampai output saja, tetapi juga harus mencakup outcome atau manfaat. Kemudian benefit atau nilai tambah maupun kuntungan bagi masyarakat.
“Dan hal yang paling penting adalah impact-nya yaitu dampak dari adanya program dan kegiatan tersebut,” ujarnya.
Ia yakin dan percaya bahwa dengan menjadikan Singkawang sebagai kota layak anak akan membawa manfaat bagi anak-anak dan masyarakat.
“Dari sisi benefit-nya akan menguntungkan bagi masyarakat yang kita layani dari segi kesehatan dan kesejahteraan mereka,” katanya.
Dan yang lebih utama lagi, kata Hendriyan program ini akan mengundang orang lain untuk studi banding ke Singkawang.
“Orang akan berbelanja ke Kota Singkawang, sehingga ekonomi masyarakat akan bergerak dan sektor-sektor lain akan terdongkrak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Singkawang, Martinus Missa mengatakan tujuan dari rakor pada hari ini merupakan wadah untuk melakukan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh anggota gugus tugas kota layak anak.
“Gugus tugas kota layak anak dibentuk berdasarkan Keputusan Wali Kota Singkawang Nomor : 187 Tahun 2011 yang beranggotakan hampir seluruh Kepala OPD terkait dengan pengembangan kota layak anak,” katanya.
Laporan : Suhendra
Editor : Indra