Anggota Satpol PP Berhamburan Dikejar Pria Bertato Pakai Parang

SATPOL PP ilustrasi.net

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sejumlah petugas Satpol PP Kota Pontianak dibuat terkejut bukan kepalang. Bagaimana tidak, saat melakukan penertiban di salah satu lapak Pedagang Kaki Lima (PKL), mereka nyaris dianiaya oleh seorang pria.

Kejadiannya, di Jalan Husein Hamzah, Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Jumat (29/3) sekira pukul 06.00 WIB.

“Saat itu kami menemukan mobil pikap yang dijadikan lapak PKL, menjual beberapa buah, seperti rambai, kacang kedelai,” kata Bambang Suwarso, salah seorang petugas Satpol PP yang juga berada di lokasi.

Lapak tersebut, sambung dia, memang sejak beberapa waktu lalu telah diintai dan menjadi target petugas. Pasalnya sudah sepekan ini lapak tersebut tak berpindah tempat.

“Sehingga tampak kumuh dan merusak pemandangan Kota Pontianak. Makanya kami pagi tadi lakukan penertiban dengan membongkar lapak tersebut untuk dibersihkan,” paparnya.

Saat petugas sedang menertibkan lapak itu, tak lama kemudian datang seorang pria yang merupakan pemilik lapak. Pria tersebut, kata Bambang, langsung menemui petugas dan  bernegosiasi.

“Dia datang dan menyampaikan kepada kita bahwa dia mau bongkar sendiri lapaknya. Jadi kita bilang silahkan kalau begitu kita tunggu,” ujarnya.

Namun tak lama berselang, pemilik lapak itu berubah pikiran dan menyuruh petugas yang membongkar. “Dia kemudian bilang bongkar sajalah, jadi kita bongkar,” ucapnya.

Saat Satpol PP membongkar lapak, pria tersebut menelepon abangnya. “Kemudian tiba-tiba datang seorang pria tidak berbaju dan bertato dari salah satu gang, dan membawa sebilah parang,” ungkap dia.

Orang tak dikenal itu, kata Bambang, langsung mengayunkan sebilah parang ke arah petugas hingga membuat petugas lari terbirit-birit menyelamatkan diri.

“Tapi tampaknya tidak benar-benar juga. Hanya menggertak dan bermaksud membuat takut petugas saja,” ucapnya.

Meski tak ada yang terkena parang itu, namun tangan salah seorang anggota Satpol PP mengalami luka saat berlari menyelamatkan diri. “Mobil kita pun sempat terkena ayunan parang pelaku,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Bambang menuturkan, juga ada seorang pria berbaju putih dan tidak dikenal karena memakai helm langsung melakukan penganiayaan. “Dia memukul anggota kita bernama Syarif Abu Bakar dengan sebilah kayu. Namun dia juga sudah datang ke kita dan meminta maaf. Dan sudah diselesaikan,” ungkapnya.

Meski demikian, kejadian tetap dilaporkan ke Polsek Pontianak Barat. Namun, laporan itu khusus aksi pengancaman yang dilakukan pria bertato tersebut.

Ditemui di Polsek Pontianak Barat, Syarif Abu Bakar pun menceritakan, ketika hendak dipukul dengan kayu, ia masih sempat mengelak. “Saya tidak kenal siapa itu, dia memang dari awal melihat kita membongkar lapak itu. Waktu dia mau mukul saya pakai kayu, saya elak-elakan saja,” tuturnya.

Sementara itu, Jupriadi yang nyaris menjadi korban amukan pria bertato itu mengatakan, dia mengalami luka karena terpeleset saat berlari.

“Saya mendapat laporan kalau ada yang bawa parang, saya mau lihat, tiba-tiba saya dikejarnya, saya lari. Saat itulah saya terpeleset dan jatuh, masih dikejarnya hingga dua kali saya jatuh, tangan saya sampai luka,” tururnya.

Kasat Pol PP Kota Pontianak Syarifah Adriana menuturkan, bahwa penertiban itu sudah sesuai dengan SOP.  “Hanya saja PKL-nya bandel, dan sudah sering diingatkan tapi masih saja berjualan di atas fasilitas umum,” ujarnya.

Tindakan PKL itu, kata dia, sudah tidak ada masalah. “Tapi kami melaporkan terhadap abangnya, karena telah mengancam anggota  dengan sajam dan laporan sudah dibuat di Polsek Pontianak Barat,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Abdullah menuturkan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan dan akan digelar perkara terlebih dahulu. “Masih dalam pemeriksaan,” singkatnya.

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Ocsya Ade CP