ATM BRI Dirusak, Pelaku Masih Diburu

Kapolresta: Terus Memburu Pelaku Agar Tak Ada Aksi Lanjutan dari Kegagalan

OLAH TKP. Kapolresta Pontianak Kombes Pol M Anwar Nasir memantau jalannya olah TKP di ATM BRI Jalan Tanjung Raya II yang nyaris dibobol maling, Selasa (26/3) pagi--Andi Ridwansyah

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik BRI di kawasan pasar pagi atau samping Happy Family Mart, Jalan Tanjung Raya 2, Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur nyaris dibobol orang, Selasa (26/3) dini hari. Meski demikian, pelaku sudah berhasil merusak bagian mesin dan memecahkan layar monitor.

Usai menerima informasi ini, petugas gabungan dari Polsek Pontianak Timur dan Polresta Pontianak langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas pun langsung memasang police line pada ruangan ATM center yang terdapat mesin ATM dari tiga bank tersebut.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol M Anwar Nasir yang turut meninjau lokasi menuturkan, pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan terhadap kasus tersebut. “Kita masih melakukan penyelidikan dan olah TKP guna mencari bukti-bukti yang ada di sekitar ATM center ini,” katanya.

Anwar mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara, aksi percobaan pembobolan ATM BRI ini diketahui terjadi pada pukul 02.19 WIB.

“Dari hasil penyelidikan kita, dengan melihat rekaman CCTV, pelaku tampak menggunakan jaket, mengenakan helm hitam, celana hitam, serta mengendarai sepeda motor,” terangnya.

Aksi kejahatan itu pun diduga dilakukan seorang diri. Dimana pelaku, kata Anwar, mencoba membobol mesin ATM BRI menggunakan linggis. Namun, linggis yang digunakan pelaku patah. Lingi itu ditemukan petugas di lokasi kejadian. Bersama satu balok batako yang diduga digunakan untuk memecahkan monitor.

Selain ATM BRI, kata Anwar, pelaku juga mencoba merusak instalasi CCTV pada ATM Bank Mandiri yang berada di samping ATM BRI. Namun, dari serangkaian aksi ini, pelaku tak dapat mengambil uang yang berada di dalam mesin ATM.

“Karena belum berhasil membuka brangkas ATM, sehingga brangkas ATM pun masih dalam keadaan utuh. Sehingga kerugian materil masih kita selidiki,” ungkapnya.

Anwar mengatakan, pihaknya terus berupaya mengidentifikasi wajah pelaku. “Wajah pelaku sampai saat ini belum dapat teridentifikasi. Sehingga kami masih mengupayakan CCTV dari ATM BTN dan Mandiri (di sebelahnya, red). Karena sementara ini kita baru dapat rekaman CCTV dari ATM BRI,” paparnya.

Jika melihat cara kerjanya, Anwar menilai, bahwa pelaku kejahatan tersebut masih pemula. Hal ini, kata dia, berbeda dengan cara kerja pelaku sebelumnya. Akan tetapi, Anwar mengatakan, pihaknya akan terus memburu keberadaan pelaku. Agar tidak ada lagi aksi lanjutan dari kegagalan tersebut. “Sehingga kami optimalkan pelaku harus ketemu,” tegasnya.

Dia pun menyoroti tidak adanya penjaga malam yang berjaga di sekitar lokasi. “Di ATM tersebut tidak ada penjaga malam. Baik dari ruko yang ada maupun pasar yang kita harapkan sebagai saksi pun nihil. Sehingga ini menjadi bahan evaluasi untuk pengamanan  ATM di lokasi tersebut dan ATM lainnya,” imbaunya.

Anwar menegaskan, pelaku kejahatan tersebut, dapat dikenai pasal pengrusakan dan percobaan pencurian. “Ancaman hukuman di atas lima tahun,” pungkasnya.

Sementara itu, Faisal Huda, pihak monitoring dari PT Advantage (pihak kedua yang mengelola mesin ATM) menjelaskan, ATM yang dicoba dibobol oleh pelaku dapat dipastikan di dalamnya masih tersimpan uang.

ATM ini pun, kata dia, mulanya hendak diisi uang sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (25/3). Namun, karena ATM sedang bermasalah, kata Faisal, pihaknya menunda melakukan pengisian.

“Kemarin sebenarnya jam tujuh malam mau diisi. Cuma mesin problem. Rencananya hari ini mau diisi. Rupanya tadi pagi dapat informasi begini, jadi kita cancel,” paparnya.

Menurut data transaksi yang dipegang pihaknya, kata Faisal, dalam ATM itu tak berisi banyak uang. Hanya sekitar ratusan ribu rupiah saja. “Di ATM, duitnya masih ada. Isi uangnya yang ini tidak sampai jutaan rupiah. Sekitar ratusan ribu saja. Baru mau diisi rencananya. Kita masih menunggu tim kita untuk mengecek,” katanya.

Melihat kondisi mesin yang rusak, Faisal, memperkirakan kerugian yang dialami mencapai jutaan rupiah. “Mesin rusak parah. Masih bisa dibetulkan cuma harus menunggu parts. Kerugian bisa jutaan rupiah,” tutupnya.

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Ocsya Ade CP