Ciptakan Pemilu Damai, Kapolda: Warga Harus Cerdas Menerima Informasi

600 Nelayan di Pemangkat Deklarasi Pemilu Damai

DEKLARASI DAMAI. Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono dan Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili beserta pihak terkait foto bersama para nelayan di TPI Sambas Penjajap, Minggu (17/3)--Humas Polda Kalbar for RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Dinamika tahun politik memang cenderung hangat. Black campaign atau kampanye hitam selalu muncul di setiap pesta demokrasi. Era digital menjadi rawan konflik di tahun politik. Sebab distribusi informasi sudah tak bisa dibendung.

Tak sedikit informasi bohong atau hoaks berseliweran di jagad maya. Yang sengaja disebar oleh oknum yang tak bertanggungjawab. Tujunyan untuk membuat gaduh. Bahkan berpotensi memecah belah.

Sebab itu, untuk menjaga kondusifitas jelang pemilu pada 17 April 2019, yang tinggal sebulan lagi, sejumlah komunitas masyarakat terus bergerak menyerukan “Pemilu Damai”.

Pada Minggu (17/3) kemarin, sebanyak 600 nelayan di Kecamatan Pemangkat berkumpul di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Sambas Penjajap. Mereka menggelar deklarasi kampanye damai.

Kampanye damai itu bertajuk: “Dengan Semangat Kebangsaan, Kita Rekatkan Persatuan Dalam Kebhinekaan untuk Menciptakan Pemilu 2019 Yang Aman, Damai, Elegan Dan Bermartabat”.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono dan Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili. Pada kesempatan itu, Kapolda menyerukan kepada seluruh nelayan yang hadir, agar cerdas menerima informasi. Tidak mudah percaya informasi bohong atau hoaks. “Jangan langsung share setiap mendapat informasi,” imbaunya.

Menurutnya, Pilkada serentak 2018 lalu, Kalbar ditetapkan sebagai daerah rawan ke-2 setelah Papua. Berdasarkan data Kemendagri, KPU RI, Bawaslu dan Mabes Polri. “Namun, kita berhasil membalikannya menjadi Kalbar daerah teraman,” ucapnya.

Pengalaman itu, tentu menjadi modal besar dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 nanti. “Untuk itu kami mengajak warga Kalbar kembali bersama-sama mensuykseskan Pemilu 2019 secara aman tanpa gangguan apapun,” ajaknya.

Sementara itu, Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili berharap deklarasi damai yang digelar ratusan nelayan di Kecamatan Pemangkat itu tak hanya serimonial. “Kita berharap Pemilu 2019 aman damai tertib dan tenteram di seluruh wilayah Kabupaten Sambas,” ucapnya.

Selian itu, Atbah juga meminta warga yang memiliki hak pilih agar dapat berpartisipasi penuh dalam memberikan hak suaranya pada 17 April 2019 nanti.

“Mudah-mudahan Pemilu 2019 kita terbebas dari isu-isu hoaks dan kampanye hitam. Siapapun yang terpilih, itulah pemimpin-pemimpin kita,” imbuhnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pemangkat, Atong berharap, kegiatan deklarasi damai itu juga berisi pesan terhadap komitmen bersama memerangi radikalisme. Yang mungkin saja ikut menyusup lewat perhelatan politik saat ini.

“Kami nelayan pantai utara menolak paham radikalisme, terorisme, dan segala bentuk ujaran kebencian, dan berita bohong. Mari kita wujudkan Pemilu 2019 yang aman demi keutuhan NKRI,” pungkasnya. (abd)