eQuator.co.id – SURABAYA-RK. Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romy berjalan santai keluar dari Hotel Bumi Surabaya, Jumat (15/3). Dia tak mengira pagi itu dirinya bakal berurusan dengan para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
”Awalnya dua orang keluar dari hotel. Jalan biasa saja. Tiba-tiba, ribut sama delapan orang yang menyusul dari belakang,” ujar petugas Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindingan Masyarakat (BPB) Linmas Surabaya Reni Kartika yang menyaksikan dari seberang jalan.
Saat itu Reni sedang berjaga di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan Basuki Rahmat. Dia tak sadar yang dia saksikan adalah operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK. Keributan itu terjadi di depan Gedung Bank Jatim. Letaknya bersebelahan degan Hotel Bumi, tempat Romy menginap. Cekcok para lelaki itu pun menyita perhatian para pengguna jalan. Para pengendara sepeda motor sampai memelankan lajunya. Sekuriti Bank Jatim pun keluar dari pagar untuk menyaksikan kejadian itu.
Awalnya Reni mengira bahwa ada pengendara yang kecelakaan. Namun setelah dilihat secara seksama ternyata dua orang tersebut ditarik secara paksa oleh gerombolan orang yang mengikutinya.
Reni bergegas menyeberang melalui JPO untuk mencari tahu. Namun saat dia sampai di tengah-tengah jembatan, para penyidik tadi sudah masuk kembali ke hotel. Begitu sampai ke seberang reni diberitahu Sekuriti Hotel Bumi bahwa yang ribut-ribut tadi adalah penyidik KPK. ”Kejadiannya begitu cepat,” lanjutnya.
Tidak diketahui secara pasti jam berapa rombongan penyidik KPK meninggalkan Hotel Bumi. Yang jelas, Romy sudah berada Mapolda Jatim sejak pagi. Romy diperiksa di ruang penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim. Pria berpakaian batik beberapa kali keluar masuk ruang penyidikan sambil membawa map.
Hingga pukul 11.45, pemeriksaan masih berlangsung. Tidak ada jeda untuk salat Jumat. Romy diperiksa selama 6 jam lebih. Dia baru keluar ruang penyidikan pukul 14.30. Romy dibawa ke bandara Juanda menggunakan mobil Toyota Hiace untuk dibawa ke Jakarta.
Tidak ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait pemeriksaan tersebut. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan hanya membenarkan terkait adanya pemeriksaan tersebut. ”Tadi pagi ada orang (KPK, Red) yang pinjam ruangan untuk pemeriksaan,” ujarnya setelah salat Jumat kemarin.
Jenderal bintang satu itu irit berkomentar terkait pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK. Polda, kata Luki, hanya memfasilitasi ruangan yang dipakai untuk pemeriksaan.
Disisi lain, Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer mengaku mengaku masih mendampingi Romy dua hari sebelumnya. Sebab, Romy ada acara di Jawa Timur pada Rabu (13/3) dan Kamis (14/3).
Romy tiba di Surabaya Rabu pagi dan langsung menuju ke Kabupaten Malang untuk menghadiri acara halaqah. Dia berkeliling ke wilayah Malang Raya dan kembali ke Surabaya malam harinya dan menginap di Hotel Bumi.
Besoknya, Romy bergeser ke Blitar dan Kediri untuk menghadiri acara yang sama. Romy baru kembali ke Hotel Bumi sekitar pukul 23.00. ”Saya hanya mengantar ketua umum di lobi hotel dan kembali pulang ke rumah,” kata Musyafak.
Anggota Komisi C DPRD Jatim itu mengatakan, rencananya Romy akan meninggalkan Surabaya Jumat pagi. Sebab, akan ada acara lain di Bandung. ”Pas saya jemput mau antar ke bandara sudah tidak ada di hotel. Infonya sudah dibawa orang KPK ke Polda,” ucapnya.
Musyafak mengaku kaget mendengar kabar tersebut. Nomor ponsel pribadi Romy juga sudah tidak bisa dihubungi. Dia memutuskan kembali pulang dan memberikan kabar ke seluruh pengurus DPC di Jatim. ”Saya minta tetap tenang dan tetap fokus pada pemenangan di daerah,” tuturnya.
Menurut Musyafak, tidak ada hal khusus yang dibicarakan selama mendampingi Romy. Yang dibahas hanya seputar strategi pemenangan untuk Pilpres dan Pileg. (Jawapos/JPG)