Jejak Tentara Mongol Ditemukan di Pulau Karimata

Tim BPCB Kaltim Riset Lokasi Sejarah Kayong Utara

Prasasti Batu. Inilah bukti kuat keberadaan tentara Tar Tar pernah singgah di Pulau Serutu dan Pulau Karimata, Kecamatan Kepulauan Karimata. Yakni melalui prasasti batu yang terdapat di Pasir Kapal dan Pasir Cina Dusun Serutu, baru-baru ini. Tim Riset for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Penyerangan tentara Tar Tar yang dipimpin Kubilai Khan ke Singhasari atau Singosari, Jawa Timur pada abad ke-13 bisa ditemukan jejaknya di Pulau Serutu dan Pulau Karimata, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara.

Apalagi bukti kuat keberadaan tentara Tar Tar pernah singgah di kawasan tersebut melalui prasasti batu yang terdapat di Pasir Kapal dan Pasir Cina Dusun Serutu.

Batu yang bertuliskan huruf Cina berhasil diterjemahkan Peneliti Balai Arkeologi Banjarmasin, Imam Hindarto yang baru-baru ini melakukan penelitian di Pulau Karimata.

Menurutnya, untuk meneliti tulisan tersebut dirinya minta bantuan temannya yang kuliah di Perancis. “Banyak tulisannya yang sudah using dan tidak terbaca. Namun ada tulisan yang sangat jelas di batu tersebut yang sangat besar yakni menyebutkan negara Yuan,” terang Imam Hindarto.

Tak hanya itu, sejumlah perkakas rumah tangga berbahan porselen dari Dinasti Yuan juga ditemukan di wilayah Karimata. Dari prasasti yang berhasil dibaca, armada Kubilai Khan saat singgah di gugusan Kepulauan Karimata itu berjumlah sekitar 500 perahu. Mereka memilih singgah di Karimata untuk mengisi air bersih dan membetulkan kapal, karena tersedia banyak pohon yang cocok untuk kapal.

Jejak arkeologi ini kini menjadi peninggalan yang dilestarikan oleh Balai Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara.

Sekadar diketahui bahwa belum lama ini Tim Balai Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur yang dikoordinatori Tisna Arif dan Jumadi, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kayong Utara melakukan riset dan pemasangan plang nama di tiga lokasi yang menjadi peninggalan sejarah masa lalu.

“Tujuan kita melakukan kegiatan ini untuk pelestarian cagar budaya yang ada di Karimata,” jelas Tisna sapaan karibnya.

Tim yang berjumlah 12 orang ini melakukan survey selama lima hari di dua kecamatan. Yakni, Kepulauan Karimata dan Pulau Maya. Untuk di Karimata, tim melakukan pemasangan plang di Prasasti Pasir Cina dan Prasasti Pasir Kapal. Sedangkan di Pulau Maya, tim memasang plang di Gunung Totek.

Selain itu, tim juga melakukan pendataan terhadap tinggalan bawah air yang ada di Pulau Karimata. Berdasarkan data yang dimiliki Kepala Desa Betok terdapat sedikitnya 7 titik lokasi kapal karam yang ada di perairan Desa Betok. Data ini diperolehnya dari para penyelam yang memasang bubu di karang.

“Kita berharap ke depan Balai Cagar Budaya melakukan pengkajian tentang tinggalan bawah air yang ada di Kayong Utara. Karena sudah banyak barang-barang berupa piring dan guci dari keramik yang dijual masyarakat kepada para pembeli dari Belitong,” ujar Jumadi.

Reporter: Kamiriluddin

Redaktur: Andry Soe