eQuator.co.id – Entikong-RK. Satgas Pamtas Yonif 643/Wanara Sakti (WNS) mengintensifkan patroli dan pemeriksaan kendaraan serta orang yang keluar masuk Indonesia di wilayah sektor barat perbatasan Kalbar dengan Sarawak, Malaysia.
Hal ini sebagai langkah antisipasi masuknya kelompok radikal dari luar negeri menyusul tertangkapnya terduga teroris di Kabupaten Kubu Raya oleh Densus 88 Anti Teror pada Minggu lalu. Pengetatan pengamanan di wilayah perbatasan negara ini juga untuk mempersempit ruang gerak kelompok radikal.
“Kami intensifkan patroli dan pemeriksaan khususnya di jalur tikus,” ungkap Komandan Satgas Pamtas Yonif 643/WNS, Mayor Inf. Dwi Agung Prihanto, Selasa (12/3).
Selain memperketat pengamanan di sektor ini, Yonif 643/WNS juga melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya kelompok radikal dengan mengidentifikasi setiap orang asing yang datang ke perbatasan.
“Saya sudah instruksikan ke jajaran untuk lebih mengetahui siapa saja warga yang tinggal di sekitar pos. Kalau sudah kenal dan tahu tentunya akan lebih mudah untuk mengenali jika ada orang baru yang datang,” ujarnya.
Warga juga diimbau untuk memberi tahu jika ada orang baru yang mencurigakan datang ke wilayahnya. Apalagi kalau orang tersebut terindikasi ke hal-hal yang mengarah kepada kegiatan terorisme.
Danyon Pamtas ini menambahkan, tingkat kerawanan di perbatasan sektor barat Kalbar cukup tinggi. Sebab, perbatasan sektor barat Kalbar dengan Sarawak, Malaysia sepanjang lebih kurang 356 kilometer di tiga kabupaten terdapat 60 titik jalur tikus yang setiap saat harus diawasi.
“Kondisinya (jalur tikus) rawan. Ini bisa dijadikan peluang oleh siapapun untuk melakukan kegiatan ilegal, kriminalitas bahkan mungkin bisa jadi jalur masuk teroris dari luar Indonesia. Karena itu, jalur tikus ini yang jadi prioritas pengamanan kami,” pungkasnya.
Laporan: Kiram Akbar
Editor: Ocsya Ade CP