Mengurai Kemacetan, Duplikasi JK 1 dan Jalan Paralel Sultan Hamid

Pemkot Pontianak Studi Kelayakan Jembatan Bardanadi

MENGURAI MACET Pemkot Pontianak segera mewujudkan duplikasi Jembatan Kapuas 1, dan melakukan studi kelayakan rencana pembangunan Jembatan Bardanadi dari ibukota menuju Kecamatan Pontianak Utara. Minggu sore (10/3), lalu lintas dari dan menuju Jembatan Kapuas 1 terlihat macet. Maulidi Murni.

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pembangunan duplikasi Jembatan Landak akan selesai dikerjakan tahun ini. Selanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah merancang pembebasan lahan untuk duplikasi Jembatan Kapuas (JK) 1. Termasuk, studi kelayakan jembatan di Jalan Bardanadi.

“Sementara untuk Jembatan Kapuas 3, kita belum tahu kapan dibangun. Karena biaya terlalu besar dan ada perubahan desain,” kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Minggu (10/3).

Edi menambahkan, pihaknya juga akan mencoba mengurai kemacetan, dimana masalahnya dalam satu tahun rata-rata 300 ribu kontainer masuk ke Pelabuhan Pontianak. Pastinya melewati jalan-jalan di Kota Pontianak, seperti Tanjungpura, Imam Bonjol Adi Sucipto. “Pasti akan melewati jalur Kota Pontianak, karena kapasitas semakin hari dan tahun semakin meningkat. Ini juga menjadi problem sendiri untuk transportasi di Kota Pontianak,” sebut Edi.

Wali Kota mengungkapkan, auto ringroad yang sudah direncanakan, namun sayangnya belum terwujud, karena terbentur pembebasan lahan. Oleh sebab itu, Edi berharap, duplikasi JK 1 dan paralel Jalan Sultan Hamid terwujud. “Kita juga coba anggarkan paralel pembebesan lahan di arah paralel jalan Sultan Hamid ke Tanjungpura,” kata dia.

Untuk transportasi auto ringroad di Kecamatan Pontianak Utara, kata Edi, akan selesai di Jalan 28 Oktober sampai Jalan Kebangkitan Nasional, lalu tembus ke Terminal Batu Layang. “Di terminal kita juga ada desain penataan kawasan, selain terminal, juga ada pergudangannya,” tutur dia.

Sebagai ibukota provinsi dan wajah Kalimantan Barat, Kota Pontianak akan terus meningkatkan infrastruktur sarana dan prasarana seperti transportasi. Edi menyebutkan, sejauh ini jalan-jalan yang ada sudah semakin mantap, hanya tinggal menyempurnakan geometrik jalan dengan dilengkapi trotoar, lampu jalan, taman-taman dan rambu lalu lintas. “Kota Pontianak yang dikelilingi Kabupaten Kubu Raya, dan dibatasi Sungai Kapuas, juga menjadi problem jaringan jalan. Terutama menuju Timur dan Utara,” tutup Edi.

 

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Yuni Kurniyanto