Chicken Medallion with Rendang Jengkol Jadi Menu Andalan

Kisah Harial Arief Pramana Lolos 55 Besar MasterChef Indonesia

MENU SIGNATURE. Harial Arief Pramana dengan Chicken Medallion with Rendang Jengkolnya. Rizka Nanda-RK

Satu lagi putra daerah membawa harum nama Kalimantan Barat. Harial Arief Pramana berangkat, berjuang di Masterchef Indonesia season 5. Chicken Medallion with Rendang Jengkol berhasil menghantarkannya lolos babak 55 besar.

Rizka Nanda, Pontianak

eQuator.co.id – Awalnya, Riall, karib dia disapa, melihat di Instagram terkait info pendaftaran MasterChef Indonesia itu. Di situlah, langsung terbesit di pikirannya untuk mencoba skill memasak plus keberuntungannya.

“Wah iseng ah nyoba daftar, daftarlah lewat email sesuai persyaratan yang tertera,” ungkap Riall kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (2/3).

Beberapa minggu setelah mengirim email tersebut, Riall yang sedang mengurus event charity di Jambi mendapat telpon dari panitia MasterChef Indonesia. Dipanggil untuk audisi di Jakarta esok harinya.

Perasaan senang langsung melanda pria berusia 24 tahun itu. Namun, saat itu, event yang sedang dipegangnya tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Alhasil dengan lapang dada dirinya menolak untuk menghadiri audisi itu.

Tapi takdir berkata lain. Kata orang, kalau jodoh tak kemana. Telpon kembali berdering dari MasterChef Indonesia beberapa hari kemudian. Meminta untuk dirinya menghadiri audisi di hari lain.

“Alhamdulillah, saya pun menghadiri audisi tahap pertama, dengan tahap plating maincouse dan dessert, kemudian dilanjutkan interview di studio RCTI, Jakarta,” tutur Riall.

Beberapa bulan kemudian, kabar gembira kembali terdengar. Nama Riall masuk dalam daftar peserta lolos audisi tahap pertama. Dan dihubungi kembali untuk menghadiri audisi live cooking tahap ke 2 di studio RCTI.

Riall hadir pada audisi tahap ke 2 itu. Ia mengaku banyak bertemu dengan peserta dari berbagai macam daerah. Dan mereka sama bersemangatnya untuk mengikuti audisi tersebut.

“Audisi tahap ke 2 pun selesai dengan lancar dan berharap saya lolos untuk tahap selanjutnya,” ungkapnya.

Jadi, lanjut dia, di setiap kota-kota besar diadakan audisi tersebut. Dan dari ribuan peserta di berbagai daerah yang mengikuti audisi, dipilih kembali yang terbaik. Untuk masuk dalam 55 besar.

“Yang akan melanjutkan audisi memasak langsung di depan Juri Masterchef Indonesia di Jakarta,” beber Riall.

Berkat menu Chicken Medallion with Rendang Jengkol, ia lolos di babak 55 besar. Kemudian ia harus memasak langsung di depan juri Masterchef Indonesia.

Chicken Medallion adalah daging ayam paha tanpa tulang yang digulung dan dibungkus dengan kulit ayam. Digoreng dengan minyak dan rempah-rempah. Jengkol dipresto dengan rempah-rempah dan kopi agar aroma jengkol dapat tersamarkan, lalu dimasak dengan bumbu rendang khas Riall.

“Menurut saya hidangan ini spesial, itu dari rasa dan tekstur dari jengkolnya yang membuat awalnya orang yang tidak suka jengkol menjadi suka,” jelas Riall.

Pada live cooking di depan juri, menu jengkol yang merupakan makanan favoritnya menjadi pilihan lagi. Baginya menyajikan jengkol menjadi tantangan sendiri.

“Saya berpikir pasti juri sepertinya tidak begitu suka dengan jengkol, tetapi itu adalah makanan signature saya dan yang paling saya suka, nah saya merasa tertantang dengan hidangan tersebut, bagaimanapun caranya saya harus membuat juri menyukai jengkol yang saya masak,” paparnya.

Dengan menu jengkol, Riall pun berharap bisa kembali lolos di tahap selanjutnya. Mendapatkan Apron Mastechef Indonesia. Episode itu akan tayang pada Minggu, 3 Maret 2019, pukul 15.30 di RCTI.

“Mohon dukungannya, khususnya untuk keluarga dan teman-teman saya yang ada di Pontianak, semoga saya lolos ke tahap berikutnya dan semoga saya mendapatkan Apron Masterchef Indonesia. Aamiin,” tuturnya.

Anak pertama dari dua bersaudara ini mulai tertarik dengan agenda masak-memasak saat SMP. Berawal dari bantuin ibundanya di dapur. Mulai dari cuci-cuci bahan sampai membantu menumis sayuran.

Seiring waktu berjalan, memasak menjadi hobi. Jika melihat sang Ibu sedang sibuk di dapur, ia pun langsung bernisiatif membantunya memasak.

Bulan Ramadan, menjelang Idul Fitri, menjadi hari spesial memasak bersama ibunya. Membuat kue sambil menunggu waktu berbuka puasa.

“Mulai dari situ terbentuklah hobi saya, yaitu memasak dan membuat kue, saya sangat senang jika makanan yang saya masak orang yang mencicip sangat menyukainya dan lahap untuk menghabiskannya, itu bagi saya adalah kebahagiaan yang luar biasa dan saya anggap itu adalah prestasi untuk diri saya sendiri,” ucapnya.

Makanan yang paling diminatinya Indonesian Food. Ia pun selalu bertekad menampilkan masakan Indonesia di depan juri dengan penyajian ala hotel bintang lima. Dengan cara mencari referensi dari menonton Masterchef Australia.

“Untuk penyajiannya mencari referensi dari menonton Masterchef Australia, harapan kedepan semoga saya lolos dalam audisi Masterchef Indonesia season 5 dan mendapatkan apron masterchef, semoga saya bisa terpilih sebagai finalis Masterchef dan di karantina,” pungkas Riall. (*)

 

Editor: Mohamad iQbaL