eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Generasi milenial menjadi kelompok yang mendominasi dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. Generasi milenial ini pun dinilai lebih tangguh menghadapi hoax dalam pesta demokrasi.
“Hoax harus dilawan. Tidak hanya negara dengan instrumennya, kepolisian, kominfo, dan sebagainya. Tapi masyarakat juga harus melawannya,” tegas Komisioner Bawaslu Kalbar Faizal Riza usai menyampaikan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif yang diselenggarakan oleh Bawaslu Pontianak di salah satu Hotel di Kota Pontianak, kemarin.
Kegiatan yang bertemakan ‘Milenial Mengawasi Pemilu 2019’ ini dihadiri oleh Panwascam, ketua dan anggota BEM perguruan tinggi se Kota Pontianak, pegiat sosial media, netizen, blogger dan beberapa komunitas lainnya. Diharapkan semua yang hadir dapat mengkampanyekan tidak termakan hoax. Khususnya di tahun politik.
Menurut Riza, ada oknum yang memetik kepentingan dari situasi ini. Terdapat ratusan ribu portal yang memproduksi hoax. Kemudian disebarkan seolah-olah menjadi referensi. “Hoax tidak hanya sebagai kepentingan politik, tapi juga mempunyai motif bisnis. Karena hoax ini harus di lawan,” serunya.
Kelompok milenial diharapkan turut serta dalam proses pengawasan Pemilu. Karena bonus demografi, akan berhadapan langsung dengan tantangan yang terjadi pada masa mereka.
“Jadi kalau milenial tidak memastikan pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas dan amanah, maka mereka sebenarnya sedang menginvestasi masa depan yang buruk,” tuturnya.
Riza mengatakan, ketegangan politik yang terjadi saat ini berlangsung sejak Pemilu 2014. Kemudian menjadikan situasi kutub-kutub yang ekstrim. Khususnya dua kutub.
“Ketegangan ini dimanfaatkan berbagai kelompok, khususnya yang ingin mengambil keuntungan dengan memproduksi hoax,” pungkas Riza.
Sementara Komisioner Bawaslu Kota Pontianak, Irwan Manik Radja mengungkapkan, pihaknya menyelenggarakan kegiatan ini lantaran jumlah pemilih pemula cukup banyak di Bumi Khatulistiwa. “Mereka kita ajak untuk bersama-sama mengawasi tahapan Pemilu,” ucapnya.
Generasi milenial bisa mengawasi dan melaporkan pelanggaran dalam tahapan kampanye. Makanya, Bawaslu Kota Pontianak merangkul para milenial dalam mengawasi Pemilu. Contohnya saat kampanye atau pencoblosan ada dugaan pelanggaran, mereka bisa memberikan informasi kepada Bawaslu. “Momen kegiatan ini juga bagian untuk mengajak milenial ikut serta terlibat aktif mengawasi tahapan Pemilu,” paparnya.
Kegiatan yang diselenggarakan ini juga diharapkan mampu membuka wawasan dan sudut pandang generasi milenial. Karena pengawasan itu merupakan haknya pemilih. Tidak hanya Bawaslu.
Kerjasama pasti dilakukan. Habis kegiatan yang dilakukan, pihaknya juga akan menggerakkan jajaran pengawas di bawah.
Karena pemilih dari kalangan generasi milenial cukup besar.
“Ini potensi besar untuk melakukan pengawasan. Memulai lebih masif sosialisasi pengawasan partisipasipatif. Ini nanti di intenskan lagi,” tuturnya.
“Kita berharap semua pihak mengawasi tahapan pemilu dengan sebagaimana mestinya. Sehingga bisa melahirkan pemimpin yang memang benar-benar berkualitas dan berintegritas,” sambung Irwan.
Wakil Presiden Mahasiswa BEM Untan yang menjadi salah seorang peserta, Kandar R mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Bawaslu Pontianak. Karena dapat mengenalkan dan menyadarkan para milenial. “Feedback dari kegiatan ini agar milenial bisa menyebarkan informasi-informasi terkait dengan keberlangsungan pemilu,” ujarnya.
Dia menyarankan lebih baiknya kegiatan ini langsung menyasar ke para milenial. Apalagi kegiatan yang dilakukan ini undanganya juga terbatas. Ia menilai pasca kegiatan belum tentu terjamin. Dia memprediksi hanya 20-30 persen yang mungkin mengaplikasikan ke milenial lain. “Seharusnya Bawaslu langsung ke Kecamatan untuk menyelenggarakan kegiatan yang serupa. Walaupun satu hari,” sarannya.
Ia berharap Bawaslu Pontianak juga melakukan koordinasi kepada mahasiswa dengan datang langsung ke kampus-kampus. Sebab kampus merupakan tempat yang efektif mencari pasukan.
“Coba Bawaslu Kota sosialisasi ke kampus, saya rasa kampus wellcome, atau kerja sama dengan Badan Eksekutif dan organisasi di kampus,” imbuhnya.
Kendati ada waktu libur dan pulang kampung. Tapi ia pastikan mereka akan tahu dengan kewajibannya yang merupakan seorang milenial.
“Kita BEM Untan sudah ada kerja sama dengan KPU, kampus menajdi tempat pencoblosan mahasiswa,” ujarnya.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi