Biomassa Masa Depan Kelistrikan Kalbar

ilustrasi.net

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kalimantan Barat punya potensi energi baru terbarukan sebagai sumber listrik ramah lingkungan di masa depan. Satu diantaranya adalah bioenergi yang berasal dari limbah sektor perkebunan.

“Sama dengan Kaltim, Kalteng sektor perkebunannya pun juga besar. Sehingga limbah-limbah yang  dihasilkan dari perkebunan ini dapat dimanfaatkan untuk biomassa,” Ujar Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Machnizon, Selasa (26/2).

Hal ini pun menjadi fokus pembahasan dalam seminar mendukung implementasi bioenergi, guna memaksimalkan energi baru terbarukan untuk kelistrikan Kalbar di Hotel Mercure.

Bioenergi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendukung kebijakan pemerintah yang dituangkan di RUPTL 2019-2028. Di tahun 2025 persentase Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia di angka 23 persen.

“Pada prinsipnya biomassa ini mirip dengan PLTU. Di mana air  dipanaskan atau boiler dijadikan uap, cuma kalau PLTU dipanaskan bahan bakarnya dari batu bara, tapi ini dari tanaman, bisa cangkang sawit, sabut kelapa, tongkol jagung, bambu, semua yang sifatnya punya kalori bisa diganti batu bara,” ucapnya.

Seperti di Siantan, pengembangan PLTBm dengan kapasitas 10 MW. Sudah beroperasi. Perusahaan ini memanfaatkan energi biomassa dengan bahan bakar yang digunakan dari limbah.

“Kalbar ada dua pembangkit listrik menggunakan biomassa, dan tahun ini rencananya akan ada 2-3 lokasi yang akan beroperasi, tapi kita menargetkan 12 lokasi,” sebutnya.

Ketua Umum DPD Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Kalbar, Ariyanto Sardinata mengatakan, seminar bioenergi ini guna memaksimalkan EBT khususnya di Kalbar.

“Kita berharap ini tidak hanya sebagai pencerahan saja. Namun dapat diimplementasikan serta menjadi pengidentifikasian masalah dalam mencari solusi. Guna proses percepatan pembangunan kelistrikan di provinsi Kalbar,” pungkasnya.

 Diketahui, Kalbar memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan berkapasitas 15 Megawatt (MW) di Desa Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah. Merupakan pengembang pembangkit tenaga listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) PLTBm pertama di Kalimantan Barat.

PLTBm ini mulai beroperasi (Commercial Operating Date/ COD) sejak 23 April 2018. Menggunakan teknologi gasifikasi yaitu boiler dengan tipe water tube dengan bahan bakar yang berasal dari cangkang kelapa sawit dan kayu, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lainnya.

Tidak hanya IPP pertama di Kalimantan Barat, PLTBm Siantan juga merupakan satu-satunya Pembangkit Energi Terbarukan yang memberikan dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat di sekitar pembangkit melalui pengadaan bahan bakar biomassa yang menggunakan limbah pertanian/perkebunan atau logistik bahan bakar.

Selain itu, PLTBm ini juga menggerakkan Hutan Rakyat, Hutan Desa dan Hutan Tanaman Rakyat dengan penananaman tanaman short coppice yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.

 

 

Laporan : Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra