eQuator.co.id – NGABANG-RK. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pembangunan monumen Ir Soekarno kepada Bupati Landak Karolin Margret Natasa. Penyerahan DPA tersebut dilakukan bertepatan dengan Kemah Revolusi Mental yang diselenggarakan di GOR Patih Gumantar, Ngabang, Landak, Selasa (26/2).
Monumen Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia itu sendiri akan dibangun di bundaran Pal 2 Kota Ngabang.
Puan menuturkan, Bung Karno sebagai salah satu pendiri bangsa pernah mengatakan, gantungkan cita-cita mu setinggi bintang di langit. Untuk itu, dia harapkan kepada pemuda Landak untuk tidak berhenti mengejar cita-cita. “Karena tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau terus belajar dan bekerja keras,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Puan juga membagikan sejumlah bantuan untuk masyarakat Landak. Diantaranya bibit sawit untuk peremajaan di lahan seluas 585,7 hektare, 2000 bibit pisang kepada lima kelompok tani dan lima buah mesin pertanian untuk lima kelompok tani. Puan juga membagikan bantuan program keluarga harapan (PKH) kepada 18.798 penerima dengan anggaran Rp23 miliar lebih serta menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan penerima 58.729 siswa.
“Pada kesempatan ini, kami juga menyerahkan makanan tambahan bagi ibu menyusui dan balita masing-masing 500 kilogram,” jelasnya.
Puan juga menyerahkan sarana dan prasarana pendidikan untuk sejumlah sekolah, bantuan dana renovasi lima SD, bantuan komunitas adat terpencil sebesar Rp 76 juta, Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk 203.855 penerima, bantuan permodalan bagi Bumdes senilai Rp50 juta, serta goodybag program revolusi mental sejumlah 2000 buah.
“Saya juga ingin mengecek langsung sejauh mana pemanfaatan program KIP, KIS dan PKH yang ada di Landak. Apakah bantuan yang diberikan Presiden Jokowi ini diterima dengan baik oleh masyarakat sesuai dengan sasarannya,” katanya.
Terkait program Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan pemerintah, Puan berharap agar bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, praktik Revolusi Mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.
Menurutnya, gerakan Revolusi Mental terbukti berdampak positif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Dalam waktu dekat, ada banyak prestasi yang diraih berkat semangat integritas, kerja keras, gotong royong dari aparat negara dan juga masyarakat.
Revolusi Mental merupakan suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali dan berjiwa api menyala-nyala.
“Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956,” ucapnya.
Dijelaskan Puan, Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek. Padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.
Laporan: Antonius
Editor: Arman Hairiadi