Puluhan ribu muslimin dan muslimat penuhi depan Taman Alun Kapuas, Jalan Rahadi Oesman, Pontianak, Rabu (20/2) malam. Mereka larut dalam suasana khusyuk dalam acara Kalbar Berselawat dan Bertabayun.
Rizka Nanda, Pontianak
eQuator.co.id – PADA kegiatan dimulai pukul 20.30 WIB itu, jemaah yang mayoritas generasi milenial ini tak henti-hentinya berselawat pada acara bertema ‘Melalui Persatuan Umat Kita Jaga Kebhinnekaan Guna Menyukseskan Pemilu 2019’ itu. Gemerlap lampu yang berasal flash hp menambah sejuk suasana malam tersebut.
Panitia menghadirkan Muhammad Ulul Azmi Askandar al-Abshor atau Gus Azmi dan grup selawat Syubbanul Muslimin asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Gus Azmi merupakan vokalis grup selawat Syubbanul Muslimin. Nama Gus Azmi sangat populer di masyarakat, khususnya generasi milenial saat ini.
Acara ini digagas Polda, Bawaslu dan KPU Kalbar. Kegiatan diawali lantunan selawat oleh Pasukan Asmaul Husna Polda Kalbar. Selawat diiringi tabuhan rebana oleh Majelis Al Fath yang dipimpin Haji Rudi Mahali Ilyas.
Selain dihadiri berbagai elemen umat muslim, tampak sejumlah habib. Diantaranya Habib Muhammad Alqadrie dan habib-habib lainnya. Baik asal Kalbar maupun luar Kalbar.
Sejumlah pejabat juga tampak hadir. Diantaranya Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Ketua Bawaslu Kalbar Ruhermansyah, perwakilan Komisioner KPU Kalbar, perwakilan pejabat Pemprov Kalbar, Kapolresta Pontianak Kombes Pol Anwar Nasir dan tamu undangan lainnya.
Kapolda Kalbar mengatakan, acara ini sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT. Lantaran terciptanya rasa aman, damai dan tenteram di Kalbar, khususnya Kota Pontianak. Sehingga, penyelenggaraan agenda-agenda nasional di Kalbar sukses. Seperti, perayaan Imlek dan Capgome di Kota Pontiana dan Singkawang 2019, Pilkada 2018 dan lainnya. “Itu semua berkat dukungan dan partisipasi kita semua,” ujarnya di hadapan puluhan ribu jemaah.
Dijelaskan dia, Kalbar meraih predikat kinerja terbaik dalam mengelola kerukunan umat beragama. Kalbar benar-benar menjadi provinsi bertoleransi dengan seluruh agama maupun etnis. Pencapaian itu membuktikan masyarakat Kalbar adalah cinta damai, sangat bertoleransi dan junjung tinggi harmonisasi, Masyarakat sangat menghargai perbedaan sebagai salah satu kekayaan khas Kalbar, lebih khususnya Kota Pontianak.
“Dalam acara selawat ini, saya perkirakan yang hadir sekitar 50 ribu. Umumnya didominasi generasi milenial,” tuturnya.
Kalbar akan songsong agenda nasional. Penyelenggaraan Pemilu 2019. Diperlukan peran generasi milenial yang proaktif dalam menjaga kamtibmas dan mendukung program-program pembanguan. “Baik tingkat nasional, daerah sampai kecamatan dan desa,” gugahnya.
Menurut Kapolda, generasi milenial akrab dengan pemanfaatan teknologi dan informasi global. Seperti internet, media sosial (medsos) dan fintech. Tentunya, teknologi itu harus dimanfaatkan sebagai wadah untuk mendidik dan mengajak kepada kebaikan.
Generasi milenial harus bisa membangun dan berperan aktif dalam menghadapi ancaman-ancaman penyalahgunaan medsos. Seperti hoaks dan isu negatif. Sehingga dapat menimbulkan polarisasi, provokasi dan ujaran kebencian. “Itu semua harus dilawan oleh generasi milenial yang sangat melek dengan teknologi dan informasi,” imbuhnya.
Dikatakan Kapolda, sosok Guz Azmi dan grup selawat Syubbanul Muslimin merupakan teladan generasi milenial. Mereka mengajak anak-anak muda untuk giat berselawat dan bertabayun. Mereka hadir untuk mendoakan Kalbar aman, tertib dan sukses dalam segala kegiatan.
“Semua harus menjadikan Kalbar sebagai percontohan provinsi lain, terutama dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Tentunya kita ingin daerah kita paling aman, paling elegan dan bermanfaat,” harapnya.
Dalam perspektif keamanan, Polda Kalbar selalu bekerja bersama-sama dengan komponen masyarakat. Untuk mengamankan setiap kegiatan agar berjalan lancar, aman dan sukses.
“Hal itu sebagai wujud tugas pokok kepolisian bersama dengan unsur TNI dan seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban,” demikian Kapolda. (*)
Editor: Arman Hairiadi