eQuator.co.id – Sanggau-RK. Persatuan Wartawan Sanggau (Pewarsa) bekerjasama dengan Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP) menggelar pelatihan anti hoax pada Selasa (19/2) di aula Polres Sanggau. Pelatihan yang dirangkai dengan deklarasi dan pembentukan komunitas anti hoax ini rencananya akan dibuka Bupati Sanggau, Paolus Hadi.
Ketua Panitia Pelatihan Anti Hoax, Julianus Ratno mengatakan, kegiatan pelatihan berbasis komunitas ini akan digelar selama satu hari dengan menghadirkan dua narasumber dari Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar.
“Ketua Umum HCC Kalbar, Reinaldo Sinaga dan Tim Research HCC Kalbar, Ocsya Ade CP akan hadir untuk menularkan virus-virus anti hoax kepada peserta. Rencananya Pak Bupati yang akan membuka acara besok (hari ini, red). Selain itu, Pak Kapolres dan dari Kejari juga akan menyampaikan materi terkait konsekuensi hukum bagi penyebar hoax atau berita bohong,” katanya, Senin (18/2).
Dalam pelatihan nanti, dijelaskan Jul, sapaan akrabnya, dua narasumber yang juga tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini akan memberikan sejumlah materi penting terkait hoax.
“Nanti akan dijelaskan penjelasan apa itu hoax, jenis-jenis hoax, dampak hoax dari segala aspek, alasan pembuat hoax, cara membuat hoax dengan waktu singkat, cara menangkal dan mendeteksi hoax dan audit media sosial (semacam tracking),” ujarnya.
Adapun peserta pelatihan, Jul menyampaikan, terdiri dari Kapolsek Jajaran Polres Sanggau, Camat se-Kabupaten Sanggau, Ormas, OKP dan pelajar. “Saat pelatihan peserta diwajibkan membawa laptop, karena kita akan langsung praktik,” timpalnya.
Jul menyebut, berita hoax yang masih beredar di tengah masyarakat, utamanya melalui jejaring sosial seperti facebook menjadi salah satu alasan pihaknya menggelar pelatihan anti hoax. Terlebih, saat ini tahapan Pilpres dan Pileg 2019 tengah berlangsung.
“Kita harus melawan hoax melalui pemahaman literasi digital dan teknologi yang akan disampaikan dua narasumber dari HCC Kalbar pada saat pelatihan besok (hari ini, red). Dengan adanya pelatihan ini, harapannya kita semua meneguhkan komitmen bersama untuk melawan hoax,” tuturnya.
Ketua Umum HCC Kalbar, Reinaldo Sinaga mengatakan, Mafindo Pontianak dalam hal ini HCC Kalbar memandang isu hoax di Pilpres 2019 akan semakin trending. “Diperlukan kerja sama semua pihak dalam melakukan apa yang kami sebut Siskamling Digital. Kuncinya selalu baca sampai habis, bandingkan, cek kebenarannya di sejumlah media massa. Cek di cekfakta.com atau turnbackhoax.id, kemudian baru simpulkan. Ingat, jempol jangan kalah sama otak,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sanggau, Konggo Tjintalong Tjondro mengapresiasi pelatihan anti hoax yang diselenggarakan Pewarsa bersama FPIP. Ia menyebut, pelatihan itu perlu diselenggarakan agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang berkembang di media sosial.
“Sekarang kan lagi booming media sosial. Ada keuntungan dan ada kerugian. Berkaitan dengan pelatihan anti hoax kita sambut baik, supaya masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar, mana tidak. Apalagi saat ini tengah berlangsung tahapan Pilpres dan Pileg,” kata Konggo, Senin (18/2).
Legislator Partai Golkar ini berharap, pelatihan ini dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang mungkin bisa saja terjadi di Pilpres dan Pileg karena hoax. “Penyebar hoax itu berbahaya, mengadu domba orang. Bisa terjadi konflik horizontal. Karena itu, para pengguna media sosial dituntut semakin cerdas menyikapi berita-berita yang muncul di media sosial,” ujar Konggo.
Ia pun mengajak pengguna media sosial, bersama-sama menyebar pesan positif serta memanfaatkannya untuk menumbuhkan inovasi dan meningkatkan kreativitas. “Kalau menemukan berita yang belum diketahui kebenarannya di media sosial, jangan langsung di-share. Cermati dulu, benar atau tidak. Biasanya, orang itu belum tahu apa-apa langsung dishare. Itu yang bahaya,” tutup Konggo
Laporan: Kiram Akbar