eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kelompok Yayasan Bhakti Suci Pontianak membuat pernyataan sikap dan ikrar bersama dalam rangka Pemilu Damai Tahun 2019 saat malam ramah tamah Tahun Baru Imlek 2570 di Hotel Aston, Kota Pontianak, Minggu (17/2).
Ada empat poin pernyataan sikap yang digaungkan oleh Yayasan Bhati Suci. Pertama, berkomitmen menciptakan Pemilu 2019 dengan damai, jujur, adil, demokratis, sesuai Undang-Undang (UU) dan peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kedua, tidak menyebarkan berita hoax, hate speech, provokasi dan menolak keras isu-isu yang memecah belah kerukunan masyarakat Kalbar.
Ketiga, mendukung penegakan hukum yang berkeadilan terhadap pihak yang menyebarkan berita hoax, hate speech dan hasutan kebencian dalam Pemilu 2019 di semua media. Keempat, menolak dengan tegas tindakan praktek money politic dan black campaign Pemilu 2019.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memberikan respon sangat positif atas deklarasi Pemilu Damai 2019 yang diserukan oleh Yayasan Bhakti Suci Pontianak. Deklarasi bersama ini, kata dia, menjadi suatu momentum Tahun Baru 2019 dan Tahun Baru Imlek 2570.
“Deklarasi ini sangat positif. Tahun 2018 lalu, Kalbar berhasil melaksanakan Pilkada. Ada 6 daerah Pilkada mulai dari 4 kabupaten, 1 kota dan 1 provinsi. Semua dapat kita selenggarakan dengan aman, lancar, sukses, tenteram dan bermartabat. Tentunya ini adalah kerja keras kita semua. Semua berperan,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan.
Orang nomor satu di Polda Kalbar itu berharap pencapaian Pilkada 2018 lalu yang dapat selenggarakan dengan damai dapat terealisasi kembali pada Pemilu 2019. “Semoga kita dapat menyongsong Pilpres dan Pileg 2019 dengan lebih sukses, tentram dan bermartabat. Sehingga, Kalbar bisa dinilai sangat baik,” terangnya.
Tahun 2018, Kalbar telah meraih berbagai prestasi. Kalbar mendapat predikat kinerja terbaik nomor satu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama. Predikat itu langsung dinilai oleh pemerintah pusat yang diserahkan Presiden Jokowi melalui Menteri Agama kepada pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar.
“Predikat kinerja terbaik dalam pengelolaan kerukunan umat beragama ini harus kita pertahankan dan harus kita gelorakan. Kalbar dengan 17 etnisnya dapat mengelola kerukunannya dengan baik. Sehingga, kita dapat dinilai berkinerja terbaik bersama Jakarta dan Aceh,” harapnya.
Tak hanya itu, Kota Singkawang juga meraih predikat Kota Tertoleransi se Indonesia. Kapolda harap ke depan, ada kota dan kabupaten lain di Kalbar yang meraih prestasi seperti Kota Singkawang dalam kaitannya toleransi.
“Mudahan ke depan ada kota-kota lain di Kalbar. Pasti bisa kita selenggarakan dan laksanakan bersama, sepanjang kerukunan seperti ini sama-sama kita jaga. Saya yakin pasti bisa. Kalbar sudah teruji kerukunan umat keberagamannya. Warganya sangat santun dan pemaaf. Itu diakui,” paparnya.
Melalui kondisi kerukunan yang ada, ia yakin program-program pembangunan yang digagas Pemprov Kalbar dapat terwujud. Sehingga Kalbar bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
“Kalbar wajar dikunjungi dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Bungkus besarnya adalah keamanan bersama. Mari kita usung, gelorakan dan bangunkan terus agar Kalbar benar-benar bisa beri kontribusi lainnya bahkan mendunia,” tuturnya.
Keamanan adalah kebutuhan dasar dan pokok seluruh masyarakat. Tanpa keamanan, kegiatan atau event-event tidak bisa terselenggara dengan baik dan lancar. “Kita tidak bisa lakukan even-even seperti ini manakala waswas, kekhawatiran dan rasa ketakutan melanda. Kondusifitas kamtibmas di kalbar ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan aspek security (kemanan) dan prosperity (kesejahteraan),” ujarnya.
Tahun politik 2019, Kapolda berharap perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dapat berjalan aman. Tentunya, untuk mewujudkan hal itu perlu pengelolaan yang benar dan baik.
“Kalau semua elemen masyarakat sudah menyatu, tidak akan ada yang bisa menggoyahkan. Mari kedepankan nilai-nilai kebhinekaan yang berisi konsep plurarilistik dan multikultural. Itu untuk menyamakan pola pikir dan cara pandang serta pedoman hidup bersama di Indonesia,” katanya.
Indonesia khususnya Kalbar memiliki keragaman budaya Otomatis perbedaan merupakan keniscayaan. Etnis suku bangsa di Indonesia merupakan kekayaan negara.
“Kita mesti ingat bingkainya adalah empat pilar yakni UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kerukunan adalah output mengamalkan empat pilar itu. Berkat itu Indonesia menjadi bangsa memiliki karakter, moralitas, berperilaku santun dan berbudaya elegan,” tukasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Kalbar Syarif Kamaruzaman mengapresiasi Yayasan Bhakti Suci dan Panitia Imlek Bersama 2570 yang telah berikan kontribusi besar dan strategis dalam rangka menjunjung tinggi semangat keharmonisan dan mendukung program visi-misi Pemprov Kalbar masa kepemimpinan Sutarmidji – H Ria Norsan.
“Pemprov Kalbar memberikan penghargaan tidak terhingga atas terselenggaranya kegiatan ini. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat dibina dan dikembangkan terus-menerus,” ungkapnya.
Ia menimpali perayaan ini jadi momentum dalam rangka wujudkan cinta kasih dan berbagi demi kedamaian dan kesejahteraan kita bersama. “Sehingga, ada kebersamaan dan kekompakan dalam wujudkan Kalbar memiliki daya saing demi kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Pemprov Kalbar akan terus menjaga dan mewujudkan harmonisasi kerukunan hidup beragama antar masyarakat. Pemprov Kalbar memberi ruang seluas-luasnya untuk melakukan ibadah tanpa gangguan sedikitpun. Ia beri apreasiasi semangat kebersamaan dan kekompakan masyarakat Kalbar selama ini.
“Ini menunjukkan bahwa kita semakin cerdas dan dewasa dalam menjalani hidup ini. Terutama dalam mewujudkan keharmonisan dalam melaksanakan ibadah,” imbuhnya.
Masa kepemimpinan Gubernur Sutarmidji dan Wakil Gubernur Ria Norsan, terang dia, selalu menjunjung tinggi tata kelola pemerintahan yang baik dengan daya saing dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Untuk itu diharapkan, kita semua dapat memberikan kontribusi,” jelasnya.
Kedamaian dan keamanan, terang dia, sangat penting dalam memberikan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap kebersamaan selalu ditunjukkan oleh seluruh elemen masyarakat Kalbar.
“Kita sama-sama memiliki Kalbar ini. Kita juga harus bersama-sama memajukan Kalbar ke depan untuk kesejahteraan kita semua. Ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan akhirnya menimbulkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ya, guna mewujudkan masyarakat cerdas, sehat dan memiliki kemampuan berusaha dalam mewujudkan kesejahteraan masing-masing,” pungkasnya. (riz)