eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Calon Presiden Prabowo Subianto menyempatkan diri terbang ke Singapura kemarin (14/2) sore. Keberangkatan capres nomor urut 02 itu khusus untuk menjenguk Ani Yudhoyono, yang tengah terbaring sakit di National University Hospital (NUH).
Setelah kampanye di Grobogan bertemu para relawan dan kelompok Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo bersama rombongan langsung bertolak keSemarang. Sekitar pukul 15.45 WIB, Prabowo terbang menuju Singapura menggunakan jet pribadi.
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang berada di Singapura menyatakan, Prabowo tiba di lobi depan NUH sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Mengenakan kemeja kotak-kotak, Prabowo datang didampingi sejumlah orang, di antaranya adalah purnawirawan Polri Brigjen Pol Glen Kahuripan. ”Pak Prabowo langsung disambut Pak Syarief (Syarief Hasan, red), ada juga pak Hatta (Hatta Rajasa, red),” kata Jansen saat dihubungi Jawa Pos.
Prabowo langsung masuk, dimana mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menunggu bersama kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Hatta juga tampak mendampingi Prabowo, saat berbincang dengan SBY dan AHY. ”Pak Prabowo tidak bertemu langsung bu Ani. Karena memang tidak diperbolehkan. Saat ini bu Ani sedang dalam tahap perawatan intensif, sehingga perlu disterilisasi. Hanya keluarga saja yang boleh,” kata Jansen.
Jansen menyatakan, Prabowo tidak lama berada di NUH. Sekitar pukul 19.30 waktu setempat, Prabowo bersama rombongan pamit pulang. Rencananya, Prabowo langsung kembali ke Semarang untuk melanjutkan safari kampanye di Jateng. ” Tadi Pak Prabowo di bawah menyampaikan mendoakan Bu Ani segera sembuh, agar treatment berjalan lancar, sehingga beliau pulih kembali, dapat kumpul dengan kita di Indonesia,” kata Jansen.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho turut mengirimkan doanya terhadap ibu Ani Yudhoyono. Doa tersebut dikirimkan melalui video singkat di akun instagramnya. Sutopo masih menggunakan jubah pasien dan tampak duduk di ranjang. Ia sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta. Sutopo divonis menderita kanker paru-paru stadium 4 pada tahun lalu. ”Bu Ani, mungkin saya bukanlah siapa-siapa bagi Ibu Ani. Tapi saya sebagai penyintas kanker, memahami bagaimana sakitnya secara lahiriah dan batiniah ketika dokter memvonis sakit kanker,” kata Sutopo dalam video tersebut.
Sutopo mengatakan memahami betul bagaimana rasa shock, bingung dan sedih pasti memenuhi benak para pengidap kanker saat mereka menerima vonis dari dokter. ”Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal,” katanya.
Meski demikian, Sutopo meminta Ani Yudhoyonotetap bersemangat, ikhlas menerima ujian, terus berdoa dan ikhtiar. ”Serta selalu bersyukur kepada Allah SWT karena masih banyak kenikmatan dan kesehatan tubuh lain yang Allah limpahkan kepada Ibu Ani,” katanya. (Jawa Pos/JPG)