264 Mahasiswa STKIP Diwisuda

Kadisdikbud: Wisuda sebagai Jalan Menempuh Masa Depan

PENGHARGAAN. Kepala STKIP Melawi menyerahkan penghargaan kepada wisudawan dan wisudawati terbaik saat Sidang Senat Terbuka Angkatan ke IV Tahun Akademik 2018/2019 STKIP, Sabtu (9/2). Dedi Irawan-RK

eQuator.co.id – MELAWI-RK. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi melaksanakan Sidang Senat Terbuka Angkatan ke IV Tahun Akademik 2018/2019, Sabtu (9/2).

Kegiatan wisuda tersebut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Forkopimda, perwakilan Kemenag Melawi, para dosen dan para orangtua serta keluarga wisudawan dan wisudawati.

Ketua STKIP Melawi, Sukardi MP mengatakan, mahasiswa yang diwisuda ini berjumlah 264 orang, berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 222 orang dan Pendidikan Jasmani (Penjas) 42 orang.

Setiap Prodi tersebut ada mahasiswa yang meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi serta mahasiswa tercepat menyelesaikan mata kuliahnya.

“Di Prodi PGSD, IPK tertinggi 3,8 diraih Sastia Wati dan Prodi Penjas 3,51 atas nama Zuprianto. Mahasiswa PGSD yang tercepat adalah Muhlisin selama 3,8 tahun. Sedangkan mahasiswa Penjas tercepat atas nama Rosmawati Sewita yakni selama 3,11 tahun,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Melawi Mekar, Dr Clarry Sada MPd mengatakan, hari ini merupakan wisuda ke IV, sebagai puncak dari kegiatan akademik.

Setiap mahasiswa harus menempuh karya-karya ilmiahnya. Bagi mahasiswa, kegiatan ini sangat penting, karena hanya terjadi satu kali seumur hidup.

“Kita ucapan terima kasih kepada pemerintah atas kerjasamanya selama ini, dukungannya selama ini. Kita berharap bisa memoles kampus ini dengan baik. Karena kampus ini tidak hanya milik STKIP. Namun milik masyarakat Melawi. Kita juga berharap wisudawan/wisudawati bisa menjadikan wisuda ini sebagai upaya menempuh masa depan,” ungkapnya.

Ia mengatakan, untuk menjadi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) sudah cukup sulit. Sekarang seleksinya saja sudah berubah aturannya. Jika mengikuti aturan tersebut, tidak sampai 10 orang yang lulus.

Sekarang sudah menggunakan rangking. “Artinya menuntut kita untuk terus belajar. Jangan setelah

wisuda berhenti belajar,” ingatnya.

Di tempat yang sama, Kepala Disdikbud Melawi, Joko Wahyon, dalam sambutannya mewakili Bupati Melawi mengatakan, sangat menyambut baik dengan dilaksanakan acara wisuda tersebut.

Wisuda merupakan puncak atau proses akhir perkuliahan.

“Yang mana artinya STKIP Melawi telah sukses dibidang pendidikan mencetak generasi bangsa untuk selanjutnya membangun daerah ini. Semoga wisuda ini sebagai pembuka jalan untuk apa yang dicita-citakan,” ucapnya.

Joko mengatakan, yang perlu disadari, ke depan tantangan yang dihadapi semakin berat. Sehingga masih perlu banyak belajar lagi tanpa hentinya.

Upacara wisuda merupaka referensi keberhasilan pendidikan. Hendaknya tidak hanya menjadi acara rutin seremonial. Tetapi harus disikapi secara baik dan bijak sebagai proses pendidikan.

Disadari bersama kehidupan modern akan semakin kompleks, tingkat kompetisi akan semakin tajam. Situasi seperti ini yang sedang dihadapi.

“Tingkat kesadaran seperti ini akan terus bertambah untuk menjawab tantangan untuk terus meningkatkan mutu. Serta harus mampu berkompetiai dengan tenaga asing lainnya. Harus mampu mengembangkan pendidikan bersandar kompetisi internasional. Wawasan perlu terus diperkuat,” paparnya.

Joko menambahkan, perlu disadari pula, saat ini dunia lebih membutuhkan tenaga-tenaga yang

berkualitas. Kualitas pendidikan akan memberikan dampak signifikan.

“Oleh karena itu, marilah kita berkomitmen yang kuat untuk memajukan pendidikan. Kami berharap wisudawan bisa memiliki sikap

profesional,” paparnya.

Zuprianto SPd selaku perwakilan wisudawan, menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan serta didikan selama menjadi mahasiswa di STP Melawi.

Perjuangan sejak masuk hingga wisuda yang

ditempuh bukanlah suatu yang ringan. “Namun perjuangan tersebut kini menjadi kebanggaan kami setelah diwisuda,” ucapnya.

Zupri mengatakan, perjuangan tentunya tidak sampai pada wisuda saja. Namun perjuangan masih panjang untuk menempuh masa depan yang lebih baik.

“Kami masih harus berjuang demi kehidupan sendiri, keluarga serta memberikan manfaat serta kontribusi bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.

 

Reporter: Dedi Irawan

Redaktur: Andry Soe