Keinginan Atlet Biliar Tak Dikabulkan KONI Kalbar

Peraih Medali Emas PON 2016 Ajukan Pindah ke Papua

Logo KONI. net

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Setiap atlet memang memiliki hak untuk mengajukan pindah. Tetapi ada aturannya, harus memenuhi syarat serta sesuai dengan alurnya.

KONI Kalbar membenarkan adanya pengajuan perpindahan atlet biliar Kalbar Silviana ke Papua. “Atlet yang ingin pindah harus mengajukan ke Pengurus Cabang (Pengcab) olahraga, yang dimana ia bernaung,” kata Sekretaris Umum KONI Kalbar, Erwin Anwar, kemarin.

Setelah disetujui, ia mengatakan surat tersebut kemudian diteruskan kepada KONI asal daerah. Kemudian, akan disampaikan kepada Pengprov cabang olahraga dan KONI Provinsi untuk diproses lebih lanjut. “Ini diajukan 2 tahun sebelum PON. Jelang perhelatan PON, memang rentan terjadinya kepindahan atlet berprestasi khususnya,” terangnya.

Menurutnya, KONI Kalbar sebetulnya telah memberlakukan fakta integritas dengan para atlet yang berprestasi untuk mengantisipasi kepindahan atletnya. Mereka bahkan juga diberi tunjangan setiap bulannya meski jumlahnya masih kecil. “Jadi sebetulnya sudah ada pemahamannya pada atlet kita, walaupun kecil tapi sudah ada fakta integritasnya,” jelasnya.

Silviana memang salah satu atlet berprestasi yang dimiliki Kalbar. Dia menyumbang dua medali emas pada PON Jawa Barat 2016 dari Cabor Biliar. Surat pengajuan pindah Silviana sudah disampaikan ke KONI Kalbar pada Agustus 2018. Namun setelah diteliti suratnya tidak sesuai dengan peraturan mutasi atlet. “Surat tersebut sudah dibalas dengan tebusan KONI pusat, hanya belum ada tanggapan lagi setelah itu,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bawa KONI Papua juga sudah melakukan komunikasi melalui Ketua KONI Kalbar. Bahwa KONI Kalbar merasa keberatan dengan rencana KONI Papua yang berkeinginan menggaet atlet biliard yang berprestasi ini.

“Biliar menjadi satu cabang olahraga yang diharapkan mendulang medali maksimal pada PON nanti, termasuk harapan besar kontribusinya dari Silviana ini,” ujarnya.

Ia menugungkapkan, KONI Kalbar tidak hanya diam. Bahkan dengan berbagai upaya terus dilakukan termasuk berkomunikasi pada pihak Silviana. Hal ini untuk mencarikan solusi termasuk memenuhi keinginan dari para atlet. “Namun upaya tersebut, belum direspon Silviana yang menurutnya masih tetap ingin pindah,” jelasnya.

Diungkapkan Erwin, memang secara anggaran Kalbar memang berbeda dengan Papua. Bahkan Papua lebih siap secara finansial, sehingga dari sisi kesejahteraan atlet yang membela Papua kemungkinan lebih terjamin kesejahteraannya.

“Dan ini akan menjadi tantangan bagi Koni Kalbar. Agar para atlet tetap membela Kalbar kedepan dan kesejahteraan atlet juga dapat diperjuangkan,” pungkasnya. (zai)