Kesembronoan Romi Gerus Elektabilitas Jokowi

“Mengintervensi” Doa yang Dipanjatkan Kiai Mbah Moen

eQuator.co.id – Jakarta-RK. Intervensi Ketua Umum PPP M Romahurmuziy alias Romi terhadap doa yang dipanjatkan kiai kharismatik KH. Maimun Zubair adalah blunder yang berdampak pada menurunnya elektabilitas capres petahana Joko Widodo.

“Romy jangan terlalu gegabah seperti itu. Harus ada etika dalam komunikasi politik,” kata pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL (Jawa Pos Group), Minggu (3/2).
Acara “Sarang Berzikir Untuk Indonesia Maju” digelar di Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2) malam. Dia acara itu Mbah Moen, demikian Maimun Zubair disapa, mendoakan Prabowo terpilih sebagai presiden. Padahal disampingnya ada Jokowi. Romi yang juga hadir di acara itu menghampiri dan berbisik kepada Mbah Moen meminta doa diulang dengan menyebut nama Jokowi.
Menurut Jerry, tingkah Romi menggerus keterpilihan Jokowi. Terlebih dia menilai tindakan Romi tidak sopan. Dia sempat memosting di akun instagramnya video bersama Jokowi mendatangi Mbah Moen di kamar tidurnya dan mempublish tulisan tangan kiai sepuh itu soal dukungan kepada Jokowi.
“Maksud Romi baik tapi momen dan timing-nya kurang pas. Dia blunder. Harusnya hal seperti ini tak perlu terjadi, kedepankan aspek kesantunan dalam berpolitik dan jangan terlalu gegabah. Pikirkan risiko elektabilitas,” pungkasnya.

KH Maimoen Zoebair diyakini akan memaafkan kelakuan Romi “mengintervensi” doa yang dipanjatkannya. Namun, bukan berarti intervensi Romi atas doa yang dipanjatkan Mbah Mon dapat dibenarkan.
“Kalau saya ada di sana, bisa saya suruh menimba sumur dia (Romi), ujar Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur, KH. Muhammad Ikrom Hasan, Minggu (3/2).
Kiai Ikrom mengatakan, upaya Romi menghapus ingatan netizen dengam membuat vlog di kamar tidur Mbah Moen membuat situasi semakin buruk.
“Dalam saat yang sama Romi menunjukkan kader PPP itu buruk.  Padahal sesungguhnya PPP itu partai Islam yang berpoitik secara hati nurani, tidak dengan babat alas. Kami kiai-kiai di Jawa Timur sudah muak dan tidak akan menerima Romi,” sambung Kiai Ikrom.
“Saya yakin Kyai Maemoen Zubair memaafkan apa yang diperbuat Romi karena beliau guru nan penuh ilmu dan tawaduk,” demikian Kiai Ikrom sambil berpesan agar seluruh anggota dan kader PPP menggunakan suara dengan sebaik mungkin dalam Pilpres 2019 nanti.
Adapun Romi melalui akun Twitter @MRomahurmuziy mengatakan bahwa usai acara resmi di Pondok Pesantren An Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, dia dan Joko Widodo diterima Mbah Moen dan diajak shalat berjamaah.
“Pak @Jokowi mengimami sy dg membaca surat Al-Humazah di raka’at pertama, dan surat Al-Quraisy di raka’at 2,” tulis Romi.
“Seterusnya Mbah Moen langsung berdoa dan kami mengaminkan. Isinya kurang lebih dlm bahasa Indonesia: “jadikanlah Jokowi sbg pemimpin yg amanah, jadikanlah Jokowi sbg pemimpin yg mampu membawa penduduk muslim Indonesia beribadah dg tuma’ninah,” demikian Romi (rmol/JPG).