eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Hari ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak memprediksi pasang air laut maksimum terjadi penurunan 1,6 meter. Diharapkan tidak ada cuaca buruk seperti pada 29 Desember kemarin akibat angin kencang di Muara yang mengakibatkan banjir rob di wilayah Pontianak dan sekitarnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Randy Ardianto menjelaskan, pada Januari ini berdasarkan alat Dishidros yang didapatkan untuk tanggal 22 dan 23 pasang air laut cukup tinggi yaitu mencapai 1,7 meter. Sedangkan yang tercatat di water level 2,48 meter.
“Ini biasanya di beberapa wilayah di Kota Pontianak sudah ada genangan akibat air sungai Kapuas. Pasang ini relatif cepat yaitu dari satu hingga 1,5 jam saja. Kalau yang kemarin (banjir rob) kejadian itu water levelnya 2,8 m,” ungkapnya, Rabu (23/1).
Adanya pasang air laut itu menurutnya juga berbarengan dengan fenomena supermoon yang terjadi pada 21 Januari kemarin. Memang fenomenanya hanya satu hari, tapi biasanya dampaknya lebih maju atau mundur. “Kalau di wilayah Kalbar biasanya dampaknya bersamaan dan mundur satu dua hari kebelakang,” ujarnya.
BMKG mengimbau waspada terhadap dampak pasang air laut maksimum akibat adanya fenomena supermoon. Dijelaskannya, fenomena supermoon kondisinya bulan purnama seperti biasa. Tapi dikarenakan posisi jarak bulan lebih dekat dari biasanya. Sehingga gravitasi yang ditimbulkan lebih kuat.
“Ujung-ujungnya berdampak pasang air laut lebih tinggi. Kalau pengaruh gelombang itu lebih pada pengaruh angin dan cuaca. Beda dengan supermoon yang hanya pasang,” jelasnya.
Kendati demikian, Randy tetap memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Nelayan tiga hari kedepan tetap waspada karena gelombang di laut masih cukup tinggi di wilayah perairan Kalbar. “Meski untuk pasang laut diprediksi lebih rendah pada hari ini,” pungkasnya.
Terpisah Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono juga mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi adanya air pasang. Tapi yang perlu diantisipasi adalah saat fenomena supermoon. “Kalau cuma pasang saja tidak masalah, karena bisa menguras parit menjadi bersih,” ujarnya. Namun yang perlu diwaspadai adalah saat air pasang yang bersamaan dengan turunnya hujan.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi