eQuator.co.id – Sanggau-RK. Ratusan pelajar di perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau mengikuti acara cuci tangan dan sikat gigi massal di kawasan PLBN Entikong, Kamis (10/1). Kegiatan yang diselenggarakan PT Unilever ini pun diapresiasi Pemerintah Kabupaten Sanggau.
“Pemkab Sanggau sangat berterima kasih dengan kegiatan ini. Karena memang salah satu fokus sasaran kita adalah anak-anak. Usia yang masih memungkinkan bisa merubah perilaku,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, dr Jones Siagian di sela-sela acara Ekspedisi Sehat Unilever tersebut.
Bupati, kata dia, sangat berharap perusahaan yang ada di Kabupaten Sanggau melalui dana CSR bisa melakukan kegiatan serupa. “Karena semakin dini mereka mendapat informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat, semakin besar kemungkinannya mereka berperilaku seperti yang kita harapkan,” ujar Jones.
Pemerintah daerah, lanjut dia, juga terus mendorong anak-anak untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. “Kita ada UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), dengan hal yang sama sudah memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Cuci tangan pakai sabun, sikat gigi yang baik dan benar. Di sekolah sudah kita lakukan. Cuma tidak seremonial seperti ini,” jelas Jones.
Ia menyebut, tak kalah penting juga adalah peran seluruh masyarakat untuk mencapai tujuan berperilaku hidup bersih dan sehat. “Untuk seluruh warga Kabupaten Sanggau perlu waktu dan usaha. Karena memang masih banyak masyarakat Sanggau yang belum berperilaku hidup bersih dan sehat. Nah, pembentukan karekater yang positif sejak dini sangat efektif,” kata Jones.
Ia menyebut, semua kecamatan perlu dilakukan kegiatan serupa. “Gampang kita lihat indikatornya. Cuci tangan pakai sabun itu menghindari penyakit diare. Kalau kita lihat pasien yang menderita diare di Kabupaten Sanggau, itu merata. Setiap kecamatan, setiap wilayah Puskesmas itu ada kasus diarenya. Walaupun tidak menonjol, menurun jauh dari tahun-tahun sebelumnya,” terang Jones.
Begitu juga indikator sikat gigi yang benar, sambung dia, adalah jumlah karies gigi atau gigi berlubang. “Itu juga sama, se-Kabupaten Sanggau kurang lebih sama jumlahnya. Walau air hujan yang tidak mengandung logam, fluoride dan natrium, juga bisa menyebabkan gigi berlubang. Tapi itu juga bisa dihindari dengan sikat gigi yang baik dan benar,” kata Jones.
Ia menambahkan, kebersihan gigi dan mulut penting dilakukan. Karena gigi berlubang juga bisa menjadi indikasi adanya penyakit lain seperti karditis atau infeksi otot jantung. “Infeksi di gigi berlubang kalau terlalu berat, kumannya akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan karditis, infeksi otot jantung. Begitu juga ke ginjal, nefritis namanya. Ternasuk juga peradagangan. Makanya perlu kita wanti-wanti pembersihan gigi dan mulut, karena di situ sumber infeksi yang bisa menyerang organ tubuh lain,” katanya.
Area Sales Manager Kalimantan Barat PT Unilever, Syahrial mengatakan, kegiatan ini diikuti sekitar 500 pelajar SD dan SMP. “Ekspedisi Sehat bagian kegiatan Unilever. Kami percaya kesehatan itu merupakan hak semua orang, baik yang tinggal di kota maupun perbatasan. Dari sana Unilever ingin ikut berkontribusi,” katanya.
Kenapa digelar di perbatasan, Syahrial menyebut, karena faktor atau kondisi kesehatan di perbatasan masih menjadi isu. “Nah kenapa kita juga memilih SD dan SMP karena edukasi paling efektif di usia dini,” jelasnya.
Tidak berhenti di situ, kata Syahrial, akan ada kegiatan lanjutan berupa sekolah sehat. “Sekolah-sekolah akan berkompetisi, dinilai, yang masuk kategori sekolah sehat. Semua muridnya ikut kegiatan edukasi sehat ini mereka berhak mendapatkan fasilitas kesehatan dari kami. Dan kami mulai pada Januari ini, dari Aruk, Entikong sampai Badau yang melibatkan kurang lebih 47 sekolah. Ada sekitar 10 sekolah yang akan mendapat fasilitas kesehatan dari kami,” pungkasnya.
Laporan: Kiram Akbar