Unik! 8000 Peserta Natal Oikumene Akan Kenakan Pakaian Daerah

FOTO BERSAMA. Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Achmad Supriyadi foto bersama panitia natal Oikoumene Kalbar 2018, usai audiensi di Makodam, Selasa (8/1)--Panitia for RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sekitar 8.000 orang undangan diperkirakan akan hadir dalam perayaan Natal Oikumene yang digelar di Rumah Radakng Pontianak pada Jumat (11/1) pukul 17.00 WIB mendatang. Dalam perayaan Natal Oikumene ini, ada yang berbeda. Pasalnya, para peserta akan mengenakan pakaian daerahnya masing-masing.

Ketua Umum Panitia, Sekundus menerangkan, para undangan adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan masyarakat Kalbar. Termasuk dalam hal ini para tokoh di Kalbar. Untuk itu panitia telah melakukan koordinasi dengan pihak keamanan, baik pangdam maupun Polda.

“Sejak tanggal 8 sampai 10 Januari kita sudah mempersiapkan semua yang berkaitan dengan perayaan. Terutama pembuatan tenda dan kursi serta hal lain,” kata Sekundus saat menggelar jumpa pers di Aula Inspektorat Provinsi Kalbar, Selasa (8/1).

Tak lupa ia juga meminta kepada semua, terutama media dan masyarakat untuk membantu dan bisa mendukung dalam pelaksanaan perayaan Natal Oikoumene tahun ini.

“Sehingga kita menciptakan keharmonisan di dalam segala tugas kita masing-masing. Jadi kita harus mengikat diri kita dalam Pancasila menuju NKRI yang baik,” katanya.

Terwujudnya rasa persaudaraan dan kebersamaan itu, jelas Sekundus sangat diinginkan guna membangun dan menumbuhkembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih untuk meningkatkan sikap toleransi di tengah-tengah masyarakat.

Di samping itu ungkap Sekundus, Natal dalam konteks kehidupan juga dapat membangun sikap saling mengasihi, keikhlasan serta mendorong peningkatan iman spritual, terutama lagi kedekatan dengan Tuhan. Kemudian dapat membangun dasar-dasar yang dapat memperkokoh kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara.

“Harapan kita prinsip-prinsip itu dapat menjadi pegangan bagi kita semua, khususnya umat Kristiani sehingga terbangun komunikasi dan interaksi yang lebih baik lagi di antara komponen masyarakat,” pungkas Sekundus.

Dengan tema ‘Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita’ perayaan Natal Oikoumene tahun ini akan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, para peserta yang hadir dalam perayaan Natal Oikoumene akan menggunakan pakaian daerahnya masing-masing.

“Tahun ini kita merangkainya dalam bentuk bingkai NKRI, kita umat yang hadir bisa mengguanakan pakaian khas masing-masing daerah,” tambah Sekretaris Umum Pendeta, Filemon Adi Sukardi.

Menurutnya, hal itu akan menjadi ciri khas dari natal Oikoumene tahun ini. “Misalnya kalau dia orang Dayak, ya pakai pakaian khasnya orang Dayak. Kalau dia orang Jawa pakai pakaian khasnya orang Jawa. Begitu juga dengan budaya lainnnya,” lanjutnya.

Tidak terkecuali para prajurit TNI dan Polri yang hadir, mereka telah mendapat persetujuan langsung dari atasan untuk bisa mengenakan pakaian adat saat perayaan Natal Oikoumene nanti.

Filemon mengungkapkan, Natal juga momentum bagi umat Kristiani merefleksikan kehidupan sepanjang 2018. “Tentunya kita bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi pada diri, keluarga maupun pekerjaan kita sepanjang tahun ini. Apa yang sudah dilakukan sebagai umat Kristiani, sebagai masyarakat Kalbar maupun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Apakah sudah terjadi perubahan yang lebih baik atau tidak? Hanya kitalah yang tahu,” pungkasnya. (oxa)